Pemprov Jabar Pantau Penyebaran Polio

Ilustrasi vaksin polio
Sumber :
  • Pixabay

"Dari semua sampel tinja yang dikirim tahun 2022 tidak ada yang positif baik virus polio tipe 1,2, maupun 3," sebut Dewi.

Nekat, Pedagang Bakso di Subang Daftar Bakal Calon Bupati

Dewi mengimbau kabupaten/kota yang belum mencapai target pengiriman sampel AFP pada 2023 untuk lebih giat mencari kasus polio di masyarakat dan mengirimkan sampelnya ke provinsi.

Menurut Dewi Ambarwati, Tim Surveilans Dinkes Jabar bersama Dinkes Purwakarta, Kementerian Kesehatan RI, serta WHO telah turun ke Desa Tegal Datar Kecamatan Maniis untuk melakukan langkah penyelidikan epidemiologi polio. 

Bawa Hasil Kebun ke Lembur Pakuan, Ratusan Warga Kota Bekasi Desak KDM Nyalon Gubernur Jabar

Atas dasar rekomendasi Tim Ahli, beberapa langkah sudah diambil. Pertama, menggambil sampel tinja dari 30 anak sehat di desa tersebut untuk melihat apakah sudah ada sirkulasi virus dan terpapar pada anak sekitar tetapi tidak sakit (seperti kejadian di Aceh). 

Kedua, skrining dari rumah ke rumah untuk mencari suspek AFP, dan melihat situasi kesehatan anak-anak mulai dari riwayat imunisasi, kesehatan lingkungan, dan lain-lain. Hingga 17 Maret 2023, tim telah berhasil mewawancarai 261 kepala keluarga dari target 200 rumah. 

Kecelakaan Maut Bus di Ciater Subang, 11 Orang Meninggal Dunia

Ketiga, merujuk pasien suspek polio di Desa Tegal Datar ke RS Hasan Sadikin untuk diperiksa lebih lanjut. Keempat, edukasi dan meningkatkan kapasitas puskesmas dan rumah sakit di Purwakarta.

Kelima, mencegah penyebaran kasus dengan melakukan ORI (Outbreak Respon Imunization). Yakni imunisasi polio tetes tipe 2 atau lebih dikenal dengan Sub PIN pada semua anak di bawah usia 5 tahun, di seluruh kabupaten/kota yang memiliki peta risiko tinggi polio.

Halaman Selanjutnya
img_title