Susanto, Dokter Gadungan Kerja Sampai 2 Tahun, Kok Bisa? IDI Bereaksi

Susanto sang Dokter Gadungan
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Jabar Masyarakat sedang dihebohkan dengan berita mengenai seorang pria bernama Susanto yang dilaporkan kepada pihak kepolisian setelah terbongkar bahwa ia berpraktik sebagai dokter gadungan. Susanto telah bekerja sebagai dokter gadungan di sebuah rumah sakit di Surabaya.

Dokter Timnas Indonesia Ungkap Kondisi Terkini Mees Hilgers dan Sandy Walsh Usai Cedera di Laga Lawan Australia

Selama dua tahun berperan sebagai dokter gadungan, ternyata Susanto hanya memiliki latar belakang pendidikan SMA. Meskipun demikian, ia menerima gaji dan tunjangan dari rumah sakit tersebut. Setelah penyelidikan lebih lanjut, diketahui bahwa Susanto dapat bekerja sebagai dokter gadungan setelah menggunakan ijazah orang lain.

Terkait dengan permasalahan tersebut, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melakukan klarifikasi dan membongkar tindakan Susanto tersebut. Hal ini bermula dari laporan dr. Anggi Yurikno yang mendapati datanya diambil oleh Susanto.

Rasis dan Patriarki, Pakar UGM Ungkap Ahmad Dhani Dinilai Tidak Memiliki Pengetahuan Mumpuni sebagai Anggota DPR

Ilustrasi Dokter

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

"Kami menerima laporan dari anggota kami dr. AY, bahwa melaporkan namanya dipakai seseorang yang mengaku sebagai dokter. Kami mempelajari hal tersebut dan ternyata ada nama yang dipakai. Kami telusuri dokter tersebut anggota IDI Kabupaten Bandung, kami menindaklanjuti untuk melakukan pencarian," kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kabupaten Bandung dr Aziz Asoparie, SpA, MKes, MMKes, dalam press conference, Kamis 14 September 2023.

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Bakal Instruksikan Pelajar SMA Bawa Cat hingga Patungan Genteng

Lebih lanjut diungkap Aziz, pihaknya menerima laporan dari dokter gadungan ini dengan memasukkan lamaran ke salah satu klinik milik perusahaan tambang kenamaan di Indonesia.

"Setelah memasukkan lamaran tersebut, ada temannya dokter korban menanyakan apa betul ada proses pelamaran ini ujung pertama kali ada masalah. Yakin yang bersangkutan bukan dokter, kami menghubungi IDI Kabupaten Blora apa betul atau tidak dan dari IDI Blora tidak ada nama tersebut," kata dia lebih lanjut.

Halaman Selanjutnya
img_title