Bakal Digugat Pasangan Prewedding yang Membuat Kebakaran Bromo, BB TNBTS Bungkam 1000 Bahasa
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) masih bungkam terkait ancaman gugatan yang bakal dilakukan oleh pasangan kekasih yang sedang menjalani sesi foto di Gunung Bromo.
Pasangan kekasih ini adalah mereka yang menyalakan suar atau menyulut flare saat tengah melakukan sesi foto prewedding di Kawasan Gunung Bromo, tepatnya di Bukit Teletubbies yang terjadi pada Rabu, 6 September 2023 yang lalu.
"Maaf, saya tidak akan komentar," kata Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS, Septi Eka Wardhani, Sabtu, 16 September 2023.
Sebagai informasi imbas dari aksinya tersebut, membuat kawasan Gunung Bromo dilahap si jago merah hingga berdampak pada rusaknya Taman Nasional Gunung Bromo seluas 504 hektar.
Dan membuat aparat kepolisian dari Polres Probolinggo, Jawa Timur, berhasil mengamankan enam orang termasuk pasangan yang telah membuat onar di sekitar Kawasan Gunung Bromo.
Dalam hal ini Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana menerangkan, bahwa terdapat 6 wisatawan yang telah diamankan hendak melakukan pengambilan gambar prewedding di Padang Savana atau Bukit Teletubbies tersebut.
Polisi pun akhirnya menetapkan manajer wedding organizer sebagai tersangka dalam kasus ini. Lebih lanjut, publik juga menuntut agar pasangan yang melakukan sesi foto prewedding itu juga ikut diproses secara hukum.
Buntut dari adanya kebakaran di blok Savana Watangan atau area Bukit Teletubbbies di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), ini akhirnya membuat pasangan calon pengantin yang melakukan foto pre-wedding tersebut meminta maaf.
Permohonan maaf pun langsung dilayangkan kepada tokoh masyarakat Suku Tengger di Kantor Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur, pada Jumat, 15 September 2023.
Di hadapan ketua dan sesepuh Suku Tengger ini, calon pengantin laki-laki Hendra Purnama mengaku tidak menyangka foto-foto menggunakan flare tersebut mengakibatkan kebakaran.
"Permohonan maaf ini kami sampaikan kepada seluruh masyarakat Suku Tengger, kepada tokoh Adat Tengger dan seluruh pemerintah, mulai dari Bapak Presiden dan Wakil Presiden, pemerintah provinsi hingga kabupaten," kata Hendra.
Sayangnya usai melakukan permohonan maaf, pasangan yang sempat membuat onar itu melalui kuasa hukumnya berencana bakal melaporkan dan menutut balik petugas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) atas dugaan kelalaian.
Mengutip akun Instagram @frix.id, Hasmoko dan Mustadji, kuasa hukum pasangan penyulut flare tersebut mengatakan, bahwa kelalaian yang berdampak hingga terbakarnya Kawasan Gunung Bromo tidak hanya terletak pada kliennya saja.
Dalam hal ini pihak kuasa hukum menyebutkan, bahwa kelalaian juga ada di pihak pengelola wisata Gunung Bromo BB TNBTS.
"Setelah kami investigasi, tentunya akan ada langkah-langkah hukum dari kami melaporkan pihak-pihak terkait, berkaitan dengan tidak adanya sistem keamanan kepada pengunjung termasuk juga fasilitas umum," terang Hasmoko, mengutip sebuah unggahan video dari akun @frix.id pada Sabtu, 16 September 2023.
Hasmoko menyebutkan bahwa, ada beberapa fasilitas umum yang kurang disediakan pihak pengelola. Seperti halnya fasilitas siaga atau pemadam jika sewaktu-waktu bakal terjadi kebakaran di sekitar Kawasan Gunung Bromo.
Dia juga menyebutkan, bahwa hak-hak para wisatawan seperti itu yang sudah diabaikan oleh pihak pengelola TNBTS.
Sontak saja unggahan video tersebut langsung membuat warganet geram hingga meradang. Tak sedikit warganet yang menyebut pasangan calon pengantin itu tidak tahu malu.
Mengingat sudah melakukan keonaran di sekitar Kawasan Gunung Bromo hingga menyebabkan terjadinya kebakaran.
"Pelaku teriak korban," kata warganet.
"Ga ada saraf malunya apa," sindir warganet yang lain.
"Yaelah, udah salah nyolot lagi, belum juga nikah udah bikin susah orang lain," komentar warganet lainnya.