Guru Asal Tasikmalaya Gugat Kepsek 1 Miliar Karena Tuduh Alami Gangguan Jiwa
- Pixabay
Menurut Kang Dedi persoalan gugat-menggugat ujungnya pasti persoalan uang. Sementara Ila kini sudah kehabisan uang mulai dari persoalan di koperasi hingga biaya pengobatan suaminya.
“Saya bukan tipe yang suka gugat di pengadilan, saya paling tidak suka orang gugat-gugatan soal duit. Saya selalu mengajarkan kalau orang salah kita maafkan, kalau kita salah kita meminta maaf. Kalau masuk ke pengadilan orang menang jadi arang kalah jadi abu, duit ibu semakin habis,” ucapnya.
Lebih baik, kata KDM, Ila berdamai dengan diri sendiri dan memaafkan segala perbuatan yang dianggapnya salah. Dengan seperti itu diharapkan ada harapan agar Ila bisa hidup normal dan diberi kesempatan untuk kembali mengajar anak-anak di sekolah.
Usut punya usut, ternyata Ila mendatangi KDM untuk meminta bantuan biaya terkait gugatan yang kini sudah berjalan di pengadilan. Ila ingin menghadirkan saksi ahli kejiwaan dan ahli bahasa agar menang dalam gugatan.
“Saya tidak mau membiayai orang bersengketa, dari pada kasih ke ibu Rp 20 juta lebih baik bangun rumah rakyat miskin. Sudahlah, walaupun kita dianggap kalah oleh orang tetapi kita sudah menang dalam hidup,” ucap Kang Dedi.