Sempat Keceplosan Sebut Diri Punya Botol Sianida, Edi Beri Klarifikasi
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Ungkapan Ayah kandung mendiang Wayan Mirna Salihin, Edi Darmawan Salihin yang sempat mengaku memiliki botol sianida diklarifikasi langsung dalam sesi wawancara bersama Karni Ilyas.
Edi Darmawan Salihin menjelaskan, botol yang sempat ramai dipertanyakan publik ketika dirinya diwawancara dalam sebuah program televisi, maksudnya adalah botol parfum hermes yang dia beli ketika di Australia.
“Terus terang itu waktu saya beli parfume Hermes di Australia saya dapat botol itu. Saya waktu pakai ngelihat-ngelihat, ini botol kok persis bener ya kayak sedotan. Karena kan Mirna mati karena sedotan itu di masukin sianida,” kata Edi dalam tayangan YouTube Karni Ilyas Club, belum lama ini.
Mendapat jawaban itu, Karni Ilyas kembali bertanya soal hubungan antara botol Hermes dengan sianida. Lantas Edi menjawab bahwa itu hanya sebatas anggapan semata.
“Enggak, saya hanya berpikiran aja, crazy thinking aja bahwa itu botol kalau dicolokin sama ini sedotan langsung jadi tuh barang (sianida),” jelas Edi.
Soal yang viral itu, yang dipegang botol parfume Hermes bukan sianida. Ia pun meminta maaf, dan menegaskan jika apa yang dipegang itu bukan botol sianida.
“Itulah, saya minta maaf lupakan saja, itu hoax,” ucapya.
"Saya ngaku salah, sebenernya cuma imajinasi saya ini kok botol kayaknya sampai ke situ, otak saya tuh karena saya udah kesel,” imbuhnya menegaskan.
Perlu diketahui, saat ayah kandung mendiang Mirna hadir dalam sesi wawancara di salah satu stasiun TV, ia mengaku mempunyai botol racun sianida yang mirip dengan milik Jessica.
"Saya ada botolnya tuh yang dia pakai untuk ngeracun. Kelihatannya mirip,” ujar Edi.
Sang presenter kemudian kaget dengan apa yang diucapkan ayah Mirna. Ia kemudian menanyakan fungsi botol racun tersebut.
“Botol yang dipakai untuk?” tanya si presenter.
“Ngeracun, kelihatan mirip,” jawab ayah Mirna.
Kemudian si presenter memperjelas apakah botol yang dimiliki itu digunakan untuk menampung sianida atau tidak. Setelah itu Edi langsung mengatakan jika botol tersebut hanya dugaan.
“Saya menduga botol itu. karena dari Australia, jadi sampel daripada parfum,” kata Edi.