Kunjungi Lapas Purwakarta, Dedi Mulyadi Kaget Anggaran Pengobatan Napi

Dedi Mulyadi
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jabar – Kang Dedi Mulyadi (KDM) membuat sebuah terobosan dengan melakukan kunjungan ke lapas atau rutan untuk menemui sejumlah narapidana atau napi yang terbukti melakukan kejahatan karena keterpaksaan.

Anggaran Terbatas, Minimnya Rambu-rambu Jadi Salah Satu Penyebab Kecelakaan di Subang

Kunjungan pertama ia lakukan di Lapas Purwakarta dan bertemu Kalapas Yusef Antonius. Dalam diskusi KDM menjelaskan saat menjadi Bupati Purwakarta memiliki konsep Peraturan Budaya Desa yang salah satunya mengatur sebuah kejahatan karena keterpaksaan dan nilainya di bawah Rp 10 juta diharapkan selesai dengan musyawarah.

“Karena bagi saya orang yang curi ayam misalnya, biaya perkaranya lebih mahal dibanding dengan materi yang dicurinya. Jadi cukup musyawarah di tingkat desa, hukumannya cukup misal kerja bakti,” ucap KDM.

LSI Denny JA Rilis Hasil Survei Pilkada 2024 di Purwakarta, Binzen Kokoh Anne Bontot

Yusep pun setuju dengan hal tersebut sebab jika semua kasus berakhir di penjara maka akan menjadi beban negara. Salah satunya perihal biaya kesehatan yang mencangkup pengobatan para penghuni lapas.

Jika napi sakit memiliki BPJS maka hal tersebut tak masalah. Tetapi jika tidak memiliki BPJS maka biaya pengobatan ditanggung oleh pihak Lapas. Di tahun ini anggaran untuk kesehatan hanya sekitar Rp 40 juta untuk 400 lebih napi di Lapas Purwakarta.

CBP Capai 16 Ribu Ton, Bulog Subang Klaim Deflasi Tak Berdampak Pada Komoditas Beras

“Kalau napinya warga Purwakarta kita bisa minta bantuan Dinsos atau Dinkes. Tapi kan di sini banyak yang limpahan dari daerah lain,” ucap Yosef.

Salah satu kasus terbaru, kata Yusep, adalah perkelahian dalam lapas yang melibatkan tiga orang napi. Perkelahian diperparah dengan ditemukannya senjata tajam yang dimiliki oleh salah seorang napi.

Halaman Selanjutnya
img_title