Israel Licik Jadikan HAM Kedok Genosida

Agresi Militer di Palestina
Sumber :
  • screenshoot berita VivaNews

VIVA Jabar – Pemerintah Taliban Afghanistan kembali melontarkan kecaman keras terhadap aksi pembantaian warga sipil di Palestina, yang dilakukan oleh Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces).

Isi Janji Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, Atasi Perang di Palestina dan Ukraina

Memasuki hari ke-40 agresi militer zionis Israel ke Jalur Gaza, jumlah korban yang jatuh dari warga sipil Palestina bertambah besar. Lebih dari 11.000 nyawa melayang, dan di dominasi oleh anak-anak yang tidak berdosa. Menyaksikan pembantaian tanpa akhir yang dilakukan pasukan rezim Zionis, pemerintah Afghanistan kembali bereaksi keras. 

Pasukan Thaliban

Photo :
  • tangkapan layar berita VivaNews
Keji! Israel Kembali Serang Kamp Pengungsian, Total Korban Jiwa Tewas Bertambah Menjadi 43.799

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan, Abdul Qahar Balkhi, mengutuk tindakan brutal dan biadab zionis Israel.

Militer Israel Kembali Bantai Warga Gaza, Lebih dari 28 Warga Tewas dalam 24 Jam Terakhir

Tak hanya itu, Balkhi menegaskan jika Afghanistan bisa melihat siasat licik pemerintah Israel yang menjadikan Hak Asasi Manusia (HAM) sebagai kedok genosida di Gaza.

"Hak Asasi Manusia adalah taktik perang yang digunakan untuk mencapai tujuan politik," ucap Balkhi dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Turki, Anadolu Agency. Dengan dalih merespons serangan pasukan Hamas Palestina dalam Operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, militer Israel tanpa pandang bulu menghabisi nyawa sipil Palestina. Pandangan Afghanistan tak lepas dari jumlah korban jiwa, yang dengan mudah bisa dikomparasi dengan jelas.

Agresi Militer di Palestina

Photo :
  • tangkapan layar berita VivaNews

Sejak perang Israel-Hamas kembali pecah, korban yang jatuh di pihak Israel sekitar 1.200 orang, hampir 10 kali lipat jika dibandingkan dengan nyawa sipil Palestina yang melayang. "Afghanistan menganggap pejabat mereka sebagai penjahat perang. Tindakan mereka di Gaza sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap semua hukum perang," kata Balkhi.