Khofifah akan Dinonaktifkan dari Ketum Muslimat NU

Khofifah Indar Parawansa
Sumber :
  • viva.co.id

VIVA JabarGubernur Jawa Timur yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa tampaknya harus menaruh jabatannya dari organisasi kemasyarakatan terbesar di Indonesia itu. Hal tersebut sesuai arahan Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahyah.

Said Aqil Siradj Tegaskan Politik Identitas Haram, Contohnya Aksi 212

Gus Yahya menegaskan bahwa Khofifah memang harus nonaktif apabila sudah resmi menjadi bagian dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

"Kalau sekarang beliau mengumumkan bahwa beliau menjadi juru kampanye, nah kita lihat kalau sudah resmi masuk di dalam tim kampanye, ya beliau harus nonaktif dari jabatannya sebagai Ketua Umum Muslimat," ujar Gus Yahya beberapa hari lalu.

PBNU Tetapkan 1 Ramadan 1445 H pada Selasa 12 Maret 2024

Hal itu sebagai buntut dari pernyataan Khofifah sendiri yang mengatakan dirinya mendukung paslon capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran beberapa waktu lalu usai Gubernur Jawa Timur itu pulang dari umrah.

Kendati demikian, Gus Yahya menegaskan bahwa secara kelembagaan, NU tidak berhak menghalangi personel atau pengurus dan anggotanya yang ingin terlihat dalam Pilpres. Hanya saja, secara keorganisasian Gus Yahya menegaskan NU tidak terlibat.

Mantan Sekjen PKB Ungkap Penyebab AMIN Kalah dari Prabowo-Gibran, Ungkit Hubungan PKB - NU

"Pribadi-pribadi tentu kita tidak berhak menghalangi, siapapun itu. Parameternya sudah saya jelaskan tadi tentang bagaimana keterkaitan antara keterlibatan pribadi dengan organisasi. Tapi NU secara kelembagaan jelas tidak terlibat," katanya.

Tak hanya Khofifah, Gus Yahya juga mengatakan para ketua cabang dan wilayah yang maju sebagai caleg di pemilu 2024 juga harus mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pengurus NU.

Halaman Selanjutnya
img_title