Din Syamsudin Sebut Metode Rukyat dan Sidang Isbat Telan Anggaran Besar
- tvonenews.com
Jabar – Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Sirajudin Syamsudin mengungkapkan bahwa penetuan 1 Syawal dengan menggunakan metode Rukyatul Hilal dan Sidang Isbat menghabiskan anggaran yang mahal.
Din menyampaikan hal terdebut pada saat mengisi khutbah Idul Fitri 1444 Hijriyah di halaman Jakarta International Equestrian Park (JIEP), Pulomas, Jakarta Timur pada Jum'at, 21 April 2023.
"Kemarin saya usulkan kalau sudah di bawah imkanur rukyat yang dipatok pemerintah atas dasar Mabims Menag Asia Tenggara 3 derajat, ini di bawah 3 derajat, tidak usah pakai rukyat isbat itu anggarannya mahal," kata dia.
Karenanya, mantan Menteri Agama RI itu menyarankan agar pemerintah menggunakan Kalender islam universal agar tidak menelan anggaran besar di tahun yang akan datang.
"Tapi kalau dipatok bersifat nasional, regional seperti Mabims ini akan menimbulkan masalah. Apalagi dipatok ada berdasarkan kriteria minimal. Kalau di bawah itu akan berbeda," jelasnya.
Dia pun menyarankan apabila hilal belum mencapai ketinggian 3 derajat, maka dapat menempuh dengan pendekatan istikmal atau pendekatan Ramadhan selama 30 hari.
Tetapi dia menyayangkan mengapa pemerintah tidak mengumumkan saja bahwa perayaan Hari Raya Idulfitri jatuh pada dua hari.
"Umumkan saja untuk tahun ini Idulfitri jatuh pada dua hari. Ada yang pada hari Jumat 21 April 2023 dan ada yang berpendapat pada Sabtu 22 April 2023. Indah sekali," jelasnya.
Kendati demikian, dia berharap perbedaan ini tidak membawa pada perpecahan. Jangan ada pihak yang mau diadu domba oleh golongan tak bertanggung jawab.