Gedung Putih Beri Mandat NASA untuk Membuat Zona Waktu Bulan

NASA.
Sumber :
  • Pexels.com

JabarGedung Putih telah memberikan mandat khusus kepada NASA, badan penerbangan dan antariksa Amerika Serikat, untuk menciptakan standar zona waktu baru untuk Bulan pada tahun 2026.

Artefak Kuno Asal Indonesia Dikembalikan, Benarkah Hasil Curian?

Standar ini, yang dikenal sebagai Waktu Bulan Terkoordinasi (LTC), akan menjadi referensi waktu resmi yang akan membantu memandu misi Bulan di masa depan.

Dalam memo tersebut, NASA diarahkan untuk berkolaborasi dengan Departemen Perdagangan, Pertahanan, Luar Negeri, dan Transportasi dalam merencanakan strategi penerapan LTC pada 31 Desember 2026.

Kemenangan Timnas Indonesia atas Vietnam Disorot Media Amerika Serikat

Kerja sama internasional juga akan berperan penting, terutama dengan para penandatangan Perjanjian Artemis, yang merupakan seperangkat prinsip umum yang mengatur eksplorasi dan pengoperasian ruang angkasa.

Sayangnya, China dan Rusia tidak termasuk dalam kelompok ini. Gedung Putih berharap LTC dapat berkoordinasi dengan Waktu Universal Terkoordinasi (UTC), standar yang digunakan untuk mengukur semua zona waktu di Bumi.

Membanggakan, Film Agak Laen akan Tayang di Bioskop-bioskop Amerika Serikat

"Jam yang kita miliki di Bumi akan bergerak dengan kecepatan berbeda di Bulan. Bayangkan jam atom di Observatorium Angkatan Laut AS (di Washington DC ibu kota AS). Mereka adalah detak jantung bangsa, yang menyelaraskan segalanya. Anda pasti menginginkan detak jantung di Bulan," kata Kepala Komunikasi dan Navigasi Luar Angkasa NASA, Kevin Coggins.

Teori relativitas Einstein menjelaskan bahwa waktu berubah relatif terhadap kecepatan dan gravitasi. Mengingat gravitasi Bulan yang lebih lemah (dan perbedaan pergerakan antara Bulan dan Bumi), waktu bergerak sedikit lebih cepat di sana.

Halaman Selanjutnya
img_title