Foto 2 Tokoh Kuat Cabup Purwakarta Dihapus di Survei, Diduga Skenario Untungkan Petahana

Ilustrasi Kotak Suara Pemilu.
Sumber :
  • Pixabay.com

VIVA Jabar – Masyarakat Kabupaten Purwakarta tengah kebingungan sebab dua tokoh kuat yang digadang-gadang akan maju sebagai Calon Bupati (Cabup) Purwakarta hilang dalam survei yang dilakukan oleh Poltracking Indonesia.

Jasa Tirta II Salurkan Air Bersih untuk Warga Purwakarta

Dua tokoh tersebut adalah Saepul Bahri Binzen dan Ivan Kuntara. Padahal selama ini keduanya sangat aktif dan dikenal oleh masyarakat sebagai Cabup Purwakarta 2024. Bahkan jauh sebelum Pilkada baliho maupun poster kedua tokoh tersebut sudah banyak terpasang di berbagai sudut kabupaten.

Kebingungan itu diungkapkan salah seorang warga di Kecamatan Sukatani. Warga yang juga tokoh berpengaruh di daerah tersebut mempertanyakan kredibilitas survei yang diselenggarakan oleh Poltracking tersebut.

Cukupi Ketersediaan Air di Waduk Kaskade Citarum, Jasa Tirta II Turut Sukseskan Operasi Modifikasi Cuaca 2024

“Kok anehnya di salah satu lembar survei yang bertuliskan surat suara calon bupati tidak ada nama Om Binzen dan Kang Ivan, padahal keduanya tokoh kuat di Pilbup Purwakarta,” ucapnya.

Dari foto contoh surat suara yang dibagikan lembaga survei tersebut hanya terdapat enam nama dan foto yakni Ahmad Sanusi, Aming, Anne Ratna Mustika, Budi Hermawan, Irwan P Abdurrachman dan Yadi Rusmayadi.

Survei Indikator Politik, Paslon Zeinjo Unggul Lebih 50 Persen di Pilkada Purwakarta

Sementara nama juga foto Saepul Bahri Binzen dan Ivan Kuntara hanya ditampilkan di kartu bantu simulasi. Di kartu tersebut total ada 20 nama dan foto tokoh Purwakarta namun tidak semuanya terlihat akan maju dalam Pilbup.

“Jadi kita ini merasa aneh, ini bisa jadi semacam penggiringan opini Om Binzen dan Kang Ivan menjadi tidak ada sehingga elektabilitasnya dianggap turun bahkan 0. Sebaliknya, diduga ini skenario untuk menaikkan survei calon petahana,” jelasnya.

Keresahan dan kebingungan pun diungkapkan oleh sejumlah warga lain yang menerima lembar survei tersebut. Kepada wartawan mereka mengaku menjadi ragu pada survei tersebut karena dua tokoh tersebut ditiadakan.