Profil dan Kisah Perjuangan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang Tewas Dibunuh Israel

Ismail Haniyeh
Sumber :
  • screenshoot berita VivaNews

Ketika Intifada I terjadi pada 1987, Haniyeh turut aktif dalam memperjuangkan Palestina bersama pejuang lainnya. Saat itu dirinya baru saja lulus dari bangku Universitas.

Reaksi PM Israel, Benjamin Netanyahu atas Kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih

Saat itu Haniyeh sempat ditangkap penjajah Israel meski dalam waktu singkat. Tidak berselang lama, setahun kemudian Haniyeh kembali ditangkap oleh Israel dan ditahan selama enam bulan. Kemudian pada 1989, Haniyeh kembali ditahan selama tiga tahun. 

Bersama dengan Abdul Aziz al-Rantissi, Mahmud Zahhar, dan Aziz Duwaik serta 400 aktivis lainnya, Haniyeh mendapat hukuman deportasi oleh Israel ke Lebanon.

Buntut Bentrokan Suporter Israel-Prancis Pecah di Stade de France, Antisemitisme Kembali Mencuat

Kemudian pada 1993, Haniyeh kembali ke kampung halamannya di Gaza untuk memimpin Universitas setempat.

Pada Intifada II tahun 2000-2005, nama Ismail Haniyeh semakin melejit karena perjuangannya dalam membela Palestina.

Isi Janji Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, Atasi Perang di Palestina dan Ukraina

Al-hasil, militer Israel (IDF) dan Mossad semakin bersemangat untuk membunuh Haniyeh.

Percobaan pembunuhan terhadap Haniyeh bukan kali ini saja terjadi, pada 2003 ia berhasil lolos dari serangan udara yang dilancarkan oleh IDF.

Halaman Selanjutnya
img_title