Profil dan Kisah Perjuangan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang Tewas Dibunuh Israel

Ismail Haniyeh
Sumber :
  • screenshoot berita VivaNews

Ketika Intifada I terjadi pada 1987, Haniyeh turut aktif dalam memperjuangkan Palestina bersama pejuang lainnya. Saat itu dirinya baru saja lulus dari bangku Universitas.

Berbeda Nasib dengan Timnas Indonesia Senior, Timnas Indonesia U-17 VS Timnas Iran U-17 Kalah 0-1

Saat itu Haniyeh sempat ditangkap penjajah Israel meski dalam waktu singkat. Tidak berselang lama, setahun kemudian Haniyeh kembali ditangkap oleh Israel dan ditahan selama enam bulan. Kemudian pada 1989, Haniyeh kembali ditahan selama tiga tahun. 

Bersama dengan Abdul Aziz al-Rantissi, Mahmud Zahhar, dan Aziz Duwaik serta 400 aktivis lainnya, Haniyeh mendapat hukuman deportasi oleh Israel ke Lebanon.

Selangkah Lagi ke Amerika! Ini Alasan Iran, Korea Selatan, Irak, dan Uzbekistan Bisa Amankan Tiket ke Piala Dunia 2026

Kemudian pada 1993, Haniyeh kembali ke kampung halamannya di Gaza untuk memimpin Universitas setempat.

Pada Intifada II tahun 2000-2005, nama Ismail Haniyeh semakin melejit karena perjuangannya dalam membela Palestina.

Piala Dunia 2026 Semakin Dekat! Empat Tim Asia Berpeluang Amankan Tiket Ke Amerika, Ini Skenarionya

Al-hasil, militer Israel (IDF) dan Mossad semakin bersemangat untuk membunuh Haniyeh.

Percobaan pembunuhan terhadap Haniyeh bukan kali ini saja terjadi, pada 2003 ia berhasil lolos dari serangan udara yang dilancarkan oleh IDF.

Halaman Selanjutnya
img_title