Bareskrim Kantongi Identitas 2 Perekrut Korban TPPO di Myanmar

Gedung Bareskrim Polri
Sumber :
  • VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham

"Kita laporkan itu tersebar di beberapa daerah dan ada di Jabodetabek. Ini akan terus kami laporkan terus kemudian ditindak. Mereka punya jaringan internasional. Awalnya dijanjikan bisa bekerja setahun sekali pulang ke Indonesia, gajinya tinggi dan sebagainya," ujarnya.

Ini Alasan Polri Kurangi Pengamanan TPS Luar Negeri

Ternyata, kata dia, para PMI ini dibawa ke Myanmar bukan Thailand sebagaimana yang dijanjikan. Naasnya, ia mendapat informasi para korban dilaporkan kerap mendapatkan penyiksaan.

"Tidak tahu menahu temen-temen tiba-tiba dibawa ke Myanmar, itu kerentanan. Dalam praktik perdagangan orang, saat ini tidak memandang pendidikan rendah, tinggi dan sebagainya," ujarnya.

WhatsApp Bisa Lacak Lokasi dan Identitas Anda, Begini Caranya!

Sementara Diplomat Muda Direktorat Pelindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Rina Komaria mengungkapkan, salah satu hambatan membebaskan para korban pekerja migran ilegal ini karena berada di wilayah konflik bersenjata.

"Karena di situ adalah wilayah konflik bersenjata yang sangat berbahaya, bahkan kepolisian di Myanmar memang juga tidak bisa mengakses wilayah itu," kata Rina.

Polisi Ungkap Motif Warga Rohingya Datang ke Aceh, Ternyata Bukan untuk Ngungsi

Namun demikian, kata dia, pemerintah melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Myanmar dan Thailand secara intensif tengah berkoordinasi agar bisa membantu mengeluarkan para WNI dari tempat tersebut.

Karena, menurut dia, kompleksitas masalahnya wilayah ini dikuasai oleh kelompok bersenjata, bukan konflik antara dua pihak yang memiliki kekuatan yang sama. Ini wilayah yang dikuasai kelompok bersenjata, bahkan otoritas setempat juga tidak dapat masuk.

Halaman Selanjutnya
img_title