Rasio Ekspor UMKM di Indonesia Minim, Kalah sama Malaysia Thailand
Sejalan dengan rasio kontribusi UMKM terhadap ekspor yang rendah, tambah Musdhalifah, jumlah UMKM yang terlibat dalam supply-chain global juga sangat kecil yakni hanya 4%. Rasio itu jauh tertinggal dibandingkan Malaysia yang sudah mencapai 46% ataupun Vietnam 26%.
Menurutnya, agar UMKM bisa menjadi bagian dari rantai pasok global, sejumlah pekerjaan harus dibereskan seperti standarisasi produk, kualitas dan kuantitas. Pendampingan seperti yang dilakukan Sampoerna dan perusahaan swasta lainnya perlu terus dikuatkan.
"UMKM dapat memanfaatkan berbagai upaya pemerintah, [pendampingan dari] Sampoerna dan lainnya yang ada untuk meningkatkan daya saing," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Reni Yanita mengatakan bahwa pemerintah memiliki sejumlah Free Trade Agreement (FTA) yang dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh perusahaan besar tapi juga UMKM.
Kemenperin, katanya, memiliki sejumlah Sentra IKM yang hadir untuk membina pelaku usaha yang memiliki lini usaha sejenis. Dalam pendampingan IKM itu Kemenperin bekerja sama dengan pelaku usaha termasuk Sampoerna.