Dampak Ekonomi Pertanian Komoditas Tembakau di Indonesia Jangan Dianggap Remeh
- Pinterest/shutterstock.com
Erni mengaku, program kemitraan telah memberikan dampak positif yang nyata bagi perekonomian keluarganya. Ia bisa merenovasi rumah, membeli kendaraan, dan membuat sumur sendiri sehingga tidak bergantung orang lain.
"Perbedaannya banyak. Dulu rumah masih lantai tanah. Alhamdulillah sekarang sudah tidak. Dulu kendaraan cuma satu, sekarang sudah punya dua. Terus sumur dulunya masih ikut umum, sekarang mandiri," ungkap dia.
Erni mengatakan bahwa ia dapat membiayai pendidikan anaknya juga karena hasil pertanian tembakau. Erni juga mengamati perbedaan dari cara suaminya bertani. Jika sebelumnya sang suami mengolah tanah secara manual, sejak ikut program kemitraan, kini pengolahan tanah menjadi efisien dan efektif dengan menggunakan mesin modern. "Alhamdulillah, berkat hasil tanam tembakau, saya bisa menyekolahkan anak sampai lulus kuliah," ceritanya.
Hal senada disampaikan Lidia Rohma Doningsih (34), istri petani tembakau Mustopa (41). Ia mengaku, suaminya ikut program kemitraan di Wonogiri dari tahun 2017. dampak program kemitraan bagi ekonomi keluarga Lidia cukup signifikan. Lidia mengatakan perekonomian keluarganya meningkat sejak suaminya ikut bergabung program kemitraan. “Contohnya tahun 2017, dari hasil panen saat itu saya dapat membeli hewan ternak seperti sapi dan kambing,” katanya.
Setahun berikutnya, Lidia dapat membeli mesin penggilingan beras untuk usaha kue yang ia miliki. "Alhamdulillah, sekarang saya bisa menggiling sendiri tanpa pergi ke tempat lain," kata dia. Tidak hanya itu, sebuah sepeda motor juga dapat ia beli dari hasil panen tahun 2019. "Malah kemarin tahun 2023, bisa untuk membeli tanah. Jadi suami saya bisa menambah jumlah tanaman tembakau untuk tahun ini," ujarnya.