Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Lebaran, Dinkes Jabar Imbau Masyarakat Taat Prokes
- Istimewa
VIVA Jabar – Tingginya mobilitas masyarakat pada momen lebaran, mengakibatkan kasus Covid-19 meningkat setelahnya. Hal tersebut dikonfirmasi Plt. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana Dewi.
“Benar terjadi peningkatan kasus di Jawa Barat. Berdasarkan data NAR Allrecord pada tgl 3 Mei 23 kasus positif Covid 19 sebanyak 631 kasus,” katanya di Kota Bandung, Kamis (4/5/2023).
Meningkatnya kasus kenaikan Covid-19, ia dan pihaknya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan protokol kesehatan dan daya tahan imunitas.
“Masyarakat harus taat prokes dan menjaga pola makan serta pola hidup sehat sehingga tubuh kuat melawan virus yang masuk kedalam tubuh,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Rochady mengtakan banyaknya kasus bukan berarti tidak ada herd imunity.
“Saat ini kasus banyak namun kekebalan dan daya tahan tubuh masyarakat juga sudah semakin baik terlihat dari kemampuan tubuh untuk melawan virus tersebut sehingga gejalanya tidak terlalu berat seperti diawal kasus Covid 19,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan tren kasus saat ini mengalami peningkatan jika dibandingkan 14 hari lalu pada 20 April dengan kasus sebanyak 200. Sementara per 3 Mei, kasus meningkat menjadi 631 kasus.
Ia turut mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kembali perilaku hidup sehat bersih dan mematuhi prokes 3M terutama menggunakan masker ditempat umum, terlebih di tengah keramaian, terlebih masyarakat yang mempunyai Komorbid.
“Bagi masyarakat yang mempunyai Komorbid, diimbau untuk betul-betul menerapkan protokol kesehatan dan sebisa mungkin menghindari keramaian karena orang-orang yang memiliki komorbid paling rentan jika terinfeksi Covid-19,” katanya.
Hal tersebut menurutnya terjadi karena imunitas tubuh menurun diakibatkan oleh dampak dari penyakit yang diderita sebelumnya. Ditambah, penyakit bawaan juga dapat meninggalkan dampak yang cukup signifikan berupa lemah atau rusaknya organ yang dapat membuat tubuh pasien jadi lebih sulit untuk melakukan pemulihan.
"Karena dari pengamatan tenaga medis di RS , gejala pasien dewasa dgn komorbid lebih parah di bandingkan gejala yg timbul pada anak anak tanpa komorbid," lanjutnya.
Aturan mematuhi prokes menurut Rochady tidak hanya pada saat diberlakukannya PPKM. Meski tren kasus Covid-19 meningkat, ia belum bisa memastikan akan diterapkannya PPKM lokal.
“Untuk penetapan PPKM lokal masih perlu kajian epidemiologis,” pungkasnya.
Dinas Kesehatan Jawa Barat memenuhi kebutuhan vaksin untuk Kabupaten/ Kota yang mengajukan permintaan vaksin melalui laman Pikobar Jabar.
Vaksin Covid-19 berjenis Indovac, Zifivax dan Inavac dialokasikan di beberapa Kabupaten/ Kota di Jawa Barat.
Indovac:
Kota Sukabumi = 20 Vial
Kota Tasikmalaya = 25 Vial
Kab Bandung = 50 Vial
Kab Karawang = 200 Vial
Kota Bekasi = 400 Vial
Inavac:
Kota Tasikmalaya = 20 Vial
Zifivax:
Kota Tasikmalaya = 500 Vial