Arky Gilang Wahab, Ciptakan Peluang Bisnis dari Krisis Sampah dengan Inovasi Budidaya Maggot
- Berbagai Sumber
VIVAJabar – Masalah sampah telah menjadi isu mendesak di tingkat global. Pertumbuhan populasi dan peningkatan konsumsi secara signifikan berkontribusi terhadap peningkatan produksi sampah dunia. Data World Bank menunjukkan bahwa pada tahun 2016 saja, dunia menghasilkan 2,01 miliar ton sampah. Indonesia, sebagai negara dengan populasi besar, turut menghadapi tantangan yang sama. Sayangnya, pengelolaan sampah yang tidak efektif di Indonesia telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius, mengancam kesehatan manusia, dan mengganggu ekosistem.
Salah satu komponen terbesar dari sampah rumah tangga adalah sampah organik. Sampah organik berasal dari sisa makanan, daun-daunan, dan bahan biodegradable lainnya. Dilansir dari Sustainable Waste Indonesia, komponen sampah terbesar di Indonesia adalah sampah organik dengan persentase 60%. Hal ini menimbulkan kekhawatiran, karena pembusukan sampah organik di tempat pembuangan akhir (TPA) menghasilkan gas metana yang merupakan salah satu gas rumah kaca penyebab pemanasan global.
Untuk mengatasi permasalahan sampah organik, telah muncul inovasi yang menarik yaitu pengelolaan sampah menggunakan maggot. Maggot adalah larva lalat black soldier fly (BSF) yang memiliki kemampuan mengurai bahan organik dengan sangat cepat. Maggot dapat mengkonsumsi sampah organik sebanyak 2 hingga 5 kali berat badannya per hari.
Proses pengelolaan sampah organik dengan maggot relatif sederhana. Sampah organik yang telah dikumpulkan kemudian diberikan sebagai pakan kepada maggot. Dalam waktu singkat, maggot akan mengurai sampah organik menjadi biomassa yang kaya protein. Biomassa ini kemudian dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, pupuk organik, atau bahkan bahan baku pembuatan produk bernilai tambah lainnya.
Arky Gilang Wahab, penduduk asal Banjaranyar, melihat potensi besar dari maggot dalam mengatasi masalah sampah di desanya. Di jantung Desa Banjaranyar, masalah menumpuknya sampah telah lama menjadi momok menakutkan bagi warga. Bau tak sedap yang menyengat dan pemandangan lingkungan yang kumuh menjadi pemandangan sehari-hari. Namun, di tengah permasalahan ini, muncul sosok pemuda bernama Arky Gilang Wahab yang memiliki visi untuk mengubah keadaan.
Awalnya Arky hanya bermodal 5 gram maggot dan sampah organik yang dikumpulkan dari lingkungan sekitar. Kemudian budidaya maggotnya berhasil menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi sebanyak 7 kilogram. Keberhasilan awal ini menjadi titik balik bagi Arky.
Dari sedikit maggot dan sampah organik sekitar, ia berhasil menghasilkan pupuk organik berkualitas. Melihat keberhasilan Arky, pemerintah Banyumas pun mendukung inisiatifnya dengan menyediakan fasilitas pengolahan sampah. Mereka menyediakan tempat khusus di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) untuk mengolah sampah organik menjadi bubur, yang kemudian menjadi makanan bagi maggot-maggot tersebut.
Dengan dukungan pemerintah, skala usaha Arky semakin membesar. Kini, ia mampu mengolah 5 ton sampah organik setiap harinya, berasal dari 5.500 rumah tangga dan 72 instansi pemerintah di Kecamatan Sumbang dan Sokaraja. Sampah organik yang sebelumnya menjadi masalah, kini telah disulap menjadi pupuk organik berkualitas yang bermanfaat bagi pertanian.
Berkat dedikasinya yang luar biasa dalam mengatasi permasalahan sampah di lingkungan sekitar, Arky berhasil meraih penghargaan bergengsi Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2021 dalam kategori Lingkungan yang diberikan oleh PT Astra International Tbk. Penghargaan ini merupakan bukti nyata atas kontribusi signifikan Arky dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Upaya Arky dalam mengelola sampah tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk turut serta dalam menjaga kelestarian alam. Penghargaan SATU Indonesia Awards 2021 menjadi bukti nyata bahwa semangat dan inovasi seorang individu dapat menciptakan perubahan yang berarti bagi masyarakat dan lingkungan. Semoga kisah inspiratif Arky dapat memotivasi lebih banyak lagi generasi muda untuk berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih baik.