Menyusuri Jejak Hijau Twelve's Organic, Pertanian Organik Berkelanjutan Ala Maya Stolastika

Maya Stolastika, Penerima SIA 2019
Sumber :
  • instagram/twelves.organic

VIVAJabar Makanan organik semakin populer di kalangan masyarakat yang sadar akan kesehatan dan lingkungan. Makanan organik adalah produk pertanian yang dibudidayakan tanpa menggunakan bahan kimia sintetis seperti pestisida, pupuk buatan, atau hormon pertumbuhan. Proses produksi makanan organik juga lebih memperhatikan keseimbangan ekosistem dan kesejahteraan hewan ternak.

Langkah Ai Nurhidayat, Merajut Nilai Kebhinekaan dalam Bingkai Pendidikan Inklusif

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry, makanan organik mengandung kadar antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan makanan konvensional. Antioksidan ini berperan penting dalam melindungi tubuh dari kerusakan sel akibat radikal bebas yang dapat menyebabkan berbagai penyakit degeneratif, seperti kanker dan penyakit jantung. Selain itu, makanan organik juga cenderung mengandung lebih banyak nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan senyawa fitokimia.

Di tengah maraknya konsumsi makanan cepat saji dan olahan yang penuh bahan kimia, muncul sebuah gerakan kembali ke alam. Makanan organik, dengan segala keunggulannya, menjadi pilihan utama bagi mereka yang peduli terhadap kesehatan dan lingkungan.

Galih Suci Pratama, Sang Guru Muda Ciptakan Revolusi Pembelajaran di Tengah Pandemi

Di tengah tren ini, sosok Maya Stolastika Boleng muncul sebagai seorang petani milenial yang menginspirasi.

Maya Stolastika Boleng, seorang wanita kelahiran Flores Timur, telah membuktikan bahwa pertanian organik bukan hanya sekadar tren, melainkan sebuah panggilan jiwa. Lulusan Sastra Inggris ini memilih meninggalkan dunia yang lebih familiar dan terjun ke dunia pertanian organik. Pada tahun 2017, ia mendirikan Twelve's Organic di Mojokerto, Jawa Timur.

Arky Gilang Wahab, Ciptakan Peluang Bisnis dari Krisis Sampah dengan Inovasi Budidaya Maggot

Dengan semangat yang membara, Maya mengajak para petani lokal untuk beralih ke pertanian organik. Dilansir dari ebook Astra, melalui pelatihan dan pendampingan yang intensif, para petani diajarkan cara menanam sayur dan buah tanpa menggunakan bahan kimia sintetis.

Kegiatan Twelve

Photo :
  • instagram/twelves.organic

Hasilnya pun tak sia-sia. Kini, Twelve's Organic telah memiliki 25 petani mitra yang memproduksi berbagai macam sayuran dan buah-buahan organik berkualitas tinggi. Produk-produk Twelve's Organic telah dipasarkan ke berbagai saluran, mulai dari rumah tangga, supermarket, hingga restoran.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip pertanian organik, Maya dan para petaninya berkomitmen untuk menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi yang bebas dari bahan kimia berbahaya.

Berlokasi di kawasan pegunungan dengan udara sejuk dan sumber air bersih, yakni di kaki Gunung Welirang dan Gunung Penanggungan, kebun-kebun Twelve's Organic menghasilkan sayuran dan buah-buahan organik yang kaya nutrisi dan rasa. Tidak hanya itu, dengan menjaga keseimbangan ekosistem, pertanian organik yang dijalankan oleh Twelve's Organic juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan.

Keberhasilan Maya dalam membangun Twelve's Organic tidak lepas dari tantangan yang harus dihadapinya. Namun, dengan kegigihan dan semangat yang tinggi, ia berhasil membangun jaringan petani yang mandiri dan berdaya. Kini, Twelve's Organic telah menjadi contoh nyata bagaimana pertanian organik dapat memberikan manfaat bagi petani, konsumen, dan lingkungan.

Sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya, Maya berhasil meraih penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2019 yang diselenggarakan oleh PT Astra International Tbk. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa pertanian organik tidak hanya menguntungkan petani, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Twelve's Organic, seperti yang dibagikan di akun Instagram mereka (@twelves.organic), memiliki kebun yang tersebar di daerah pegunungan antara Gunung Welirang dan Gunung Penanggungan, tepatnya di Dusun Claket dan Mligi, Kecamatan Pacet, Mojokerto. Dengan kondisi alam yang mendukung, seperti udara sejuk dan sumber air bersih dari pegunungan, tanaman organik mereka tumbuh subur.

Kegiatan Twelve

Photo :
  • instagram/twelves.organic

Maya, pemilik Twelve's Organic, membagi petani menjadi dua kelompok, yaitu Kelompok Petani Madani yang fokus pada sayuran dan Kelompok Petani Swadaya yang khusus mengelola raspberry, blueberry, dan produksi pupuk organik. Dengan menerapkan prinsip-prinsip pertanian organik secara ketat, Twelve's Organic berkomitmen untuk menghasilkan produk-produk segar, bergizi, dan ramah lingkungan.

Kisah sukses Maya Stolastika Boleng dan Twelve's Organic menjadi bukti bahwa pertanian organik tidak hanya sebatas tren, tetapi juga merupakan solusi yang berkelanjutan untuk masalah pangan dan lingkungan. Dengan komitmen yang kuat dan kerja keras, Maya telah menginspirasi banyak orang untuk turut serta dalam gerakan pertanian organik.