Digitalisasi UMKM: Telkom University Jadi Garda Depan

Telkom University Gelar FGD Pengembangan UMKM
Sumber :
  • Tim VIVA Jabar

VIVAJabarTelkom University (Tel-U) menaruh perhatian besar terhadap pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tel-U memberi pandangan terhadap pelaku UMKM tentang era globalisasi ekonomi yang tidak terpisahkan dengan revolusi industri 4.0.

Komitmen PTPN Gruop Tingkatkan Daya Saing UMKM Demi Ekonomi Berkelanjutan

Untuk menyongsong era tersebut, para dosen Tel-U menjadi harga terdepan untuk memberdayakan UMKM melalui kegiatan Pelatihan Komunikasi Digital Bisnis bagi UMKM Kabupaten Bandung pada tanggal 11, 16, 17, dan 18 Desember 2024.

Telkom University Gelar FGD Pengembangan UMKM

Photo :
  • Tim VIVA Jabar
Bagaimana Perpres dan PMK Menyokong Implementasi CoreTax dalam Sistem Perpajakan

Pada puncak acara tersebut, Tel-U menggelar FGD Pentahlix pada 19 Desember 2024 lalu. FGD ini bertujuan untuk merumuskan strategi bersama antara akademisi, instansi pemerintah, pelaku UMKM, media, dan praktisi dalam mendukung pengembangan UMKM.

Hal tersebut senada dengan semangat pemerintah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Layanan Financing PaDI UMKM Jadi Solusi Terbaik Majukan UKM di Indonesia

Melalui RPJMN itu, pemerintah Indonesia menargetkan peningkatan jumlah pelaku industri kreatif yang difasilitasi teknologi informasi dan komunikasi dari 8.300 pada tahun 2019 menjadi 43.000 pada tahun 2023.

Berdasarkan hasil diskusi, terdapat empat pilar kompetensi untuk UMKM yang unggul, yaitu kompetensi diri (membangun karakter unggul yang siap menghadapi tantangan global), kompetensi manajemen (pengelolaan bisnis yang kuat untuk bersaing di pasar global), kompetensi media digital (adaptasi terhadap tantangan revolusi industri 4.0), dan kompetensi komunikasi pemasaran digital (strategi menciptakan nilai tambah produk UMKM).

Aam Amzad sebagai perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat menyampaikan bahwa pemerintah Provinsi Jawa Barat sangat menyambut hangat inisiatif ini dan menekankan pentingnya mendorong kemajuan UMKM di Jawa Barat. Selain itu, ia juga menjelaskan perlunya keterlibatan sekolah agar lebih memahami ranah bisnis.

Tak hanya berkenaan dengan pengembangan literasi digitalisasi, FGD yang digelar di Hotel Sari Ater, Bandung itu juga membahas kontribusi media, perbankan, dan industri dalam mendukung literasi digital dan finansial UMKM.

Beberapa perwakilan dari media pun menyoroti pentingnya peran digitalisasi dalam memberikan dampak luas pada berbagai bidang, termasuk UMKM.

Sementara akademisi dan praktisi menekankan perlunya clusterisasi untuk memetakan kebutuhan spesifik UMKM, sehingga pelatihan dan pendampingan dapat dilakukan secara efektif.

Berikut rangkuman hasil diskusi yang digelar juga menghasilkan masukan berharga, antara lain:

Pemerintah:

  • Menargetkan peningkatan pelaku industri kreatif berbasis teknologi dalam RPJMN 2020-2024.
  • Menekankan pentingnya adaptasi digital dan inovasi produk untuk meningkatkan daya saing UMKM.
  • Mengusulkan clusterisasi pelaku UMKM untuk pembinaan yang lebih terarah.
  • Mendorong kerja sama lintas sektor untuk mendukung pemasaran, legalitas, dan akses pasar bagi UMKM.

Pelaku UMKM:

  • Menyoroti perlunya pendampingan intensif dan pelatihan berkelanjutan, khususnya dalam pemasaran dan pitching kepada calon investor.
  • Menggarisbawahi pentingnya perubahan mindset dari fokus produk ke pendekatan bisnis sebagai tim kolaboratif.
  • Mengakui kebutuhan inovasi produk dan riset pasar yang lebih baik.
  • Meminta strategi yang dapat mendukung pengembangan produk dan penyesuaian program berdasarkan karakter pelaku usaha.

Media:

  • Memiliki peran sebagai penyampai informasi dan edukasi terkait pentingnya digitalisasi untuk UMKM.
  • Menyoroti dampak signifikan digitalisasi pada berbagai sektor, termasuk UMKM, sebagai peluang untuk pengembangan.
  • Mendukung program literasi digital dengan memperkuat strategi penyampaian informasi kepada masyarakat luas.

Praktisi dan Akademisi:

  • Menganjurkan pelatihan berbasis kebutuhan spesifik pelaku UMKM melalui clusterisasi.
  • Menyediakan kurikulum pelatihan yang relevan untuk meningkatkan literasi digital dan kompetensi komunikasi.
  • Mendorong kolaborasi lintas sektor, termasuk kerja sama perguruan tinggi, pemerintah, dan stakeholder lain untuk menciptakan UMKM yang kompetitif secara global.
  • Menekankan pentingnya diferensiasi produk dan pemasaran strategis untuk meningkatkan daya saing di pasar lokal maupun internasional.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah UMKM sehingga memiliki daya saing digital, memperkuat kolaborasi lintas sektor, dan mendorong inovasi produk serta strategi pemasaran.

Kesimpulan dan rencana tindak lanjut dari kegiatan ini mencakup pengembangan program berkelanjutan, peningkatan literasi digital, dan pelibatan semua pihak dalam mendukung keberlanjutan UMKM