Houthi Tanggapi Kesepakatan Gencatan Senjata Hamas dan Israel: Tak Ada Perdamaian Sejati!
VIVAJabar – Kesepakatan gencatan senjata antara kelompok pembebasan Palestina, Hamas dan Israel mendapat banyak apresiasi yang berbagai pihak. Kelompok Houthi Yaman pun ikut berkomentar.
Gencatan senjata Hamas dan Israel tersebut diumumkan pada Rabu, oleh mediator di Qatar. Gencatan Senjata itu akan dimulai pada 19 Januari 2025.
Juru bicara Houthi, Mohammed Abdul Salam turut buka suara atas kesepakatan gencatan senjata tersebut.
Abdul Salam mengungkapkan Israel merupakan entitas berbahaya bagi keamanan dan stabilitas kawasan Palestina.
"Dengan pertempuran ini mencapai kesimpulannya dengan deklarasi gencatan senjata di Gaza, perjuangan Palestina adalah dan akan tetap menjadi perjuangan pertama yang harus dipertanggung jawabkan bangsa ini, mengingat entitas musuh Zionis sebagai entitas yang berbahaya bagi semua orang, dan pendudukan Palestina yang terus berlanjut merupakan ancaman bagi keamanan dan stabilitas kawasan," katanya dimuat News.Usni.
Lebih lanjut Abdul Salam mengungkapkan tidak ada perdamaian sejati sebelum entitas berbahaya yakni Israel belum lenyap.
"Dan bahwa tidak akan ada perdamaian sejati bagi kawasan ini kecuali dengan lenyapnya entitas darurat ini yang ditanam dengan paksa oleh pasukan Amerika Barat yang menyediakan sarana untuk bertahan hidup dengan mengorbankan rakyat Palestina dan rakyat di kawasan ini," ujarnya.