Terungkap, Jokowi Jadi Caleg 2024 dari PPP, Pengamat Politik BRIN Angkat Bicara

PPP dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
Sumber :

VIVA Jabar – Di antara nama-nama calon legislatif dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), terdapat nama Joko Widodo (Jokowi). Ia akan maju di Pileg 2024 mendatang.

Dapatkan Golden Visa dari Jokowi, Inilah Janji Shin Tae-yong untuk Indonesia

Sosok Jokowi ini menjadi perhatian publik saat dirinya mendaftar sebagai Caleg dari Partai berlambang Ka'bah terset ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi beberapa waktu lalu.

Namun, Jokowi yang satu ini bukanlah Jokowi yang sedang menjabat Presiden RI saat ini. Namun, Jokowi yang merupakan kader PPP yang namanya sama dengan Presiden Indonesia ke-7 itu.

Prabowo Mania Dukung Dedi Mulyadi Maju di Pilgub Jabar 2024

Berdasar informasi yang dihimpun tim VIVA Jabar, nama Joko Widodo tersebut juga kerap dipanggil dengan nama Jokowi dalam kesehariannya.

Awal Mula Adanya Piala Presiden di Indonesia

Terkait hal tersebut, Pengamat Politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati mengatakan bahwa kesamaan nama tersebut hanyalah kebetulan saja.

"Saya pikir kemiripan nama itu lebih pada faktor kebetulan saja,” kata Wasisto dikutip pada Jumat, 19 Mei 2023.

Disamling itu, Wasisto menyinggung soal elektabilitas Partai. Menurutnya, elektabilitas partai politik (parpol) ditentukan dari soliditas di internal partai saat menghadapi dinamika politik khususnya menuju Pemilu 2024.

Berkaca dari empat tahun belakangan PPP diterpa berbagai kisruh internal. Kisruh internal parpol berlambang Ka'bah ini mulai dari kasus hukum, hingga pergantian pucuk pimpinan.

Wasisto juga mengakui bahwa dalam setahun terakhir PPP mengukuhkan sejumlah kebijakan berani dan solid mengambil peran dan langkah dalam berpolitik.

“Saya pikir faktor internal PPP yang solid paska diterpa masalah internal menjadi salah satu faktor (naiknya elektabilitas),” katanya.

Untuk diketahui, berdasarkan hasil survei Charta Politika Indonesia elektabilitas PPP meningkat dan menembus ambang batas parlemen 4,1 persen.

Selanjutnya, Wasisto menilai bahwa melesatnya elektabilitas itu juga dipengaruhi sikap politik PPP yang resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024 mendatang.

“Saya pikir itu memang ada pengaruh. Namun perlu dilihat tren positifnya ke depan. Tren kenaikan elektabilitas paska dukungan pada GP (Ganjar Pranowo),” tandas Wasisto.