4 Tempat Strategis di Jabar Diusulkan Sebagai Pembangunan Sekolah Rakyat
VIVA Jabar –Herman Suryatman yang merupakan salah satu sekretaris Daerah provinsi Jawa Barat Dalam mengatakan bahwa pihaknya tersebut telah siap dalam mensukseskan pembentukan sekolah rakyat yang diusung dari pemerintah pusat.
Pemdaprov Jabar juga telah mengajukan beberapa tempat lokasi yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana Sekolah bagi rakyat yaitu Bina siswa Cisarua, Sentra Wyata, dan Sentra Terpantau Pangudi Kota Bekasi.
Dari tempat-tempat rekomendasi tersebut merupakan tempat yang relatif dan siap digunakan.
Khususnya Sentra Wyata Guna, yang dapat dijadikan salah satu lokasi yang sangat unik karena berada dalam sekolah yang dapat dikelola oleh pemuda dari SD hingga SMA.
Dalam hal ini juga telah dikemukakan oleh Herman saat menghadiri rapat pleno progres pembentukan sekolah rakyat Bersama Menteri sosial RI dan stakeholders terkait di kantor sosial Jakarta.
Herman telah menyarankan supaya siswa ini dapat difabel Wyata Guna tidak di lokasi akan tetapi justru dengan diintegrasi dengan sekolah rakyat sehingga menjadi sebuah lembaga pendidikan yang inklusi.
"Kami sudah cek terkait dengan lahan atau bangunan yang akan digunakan untuk sekolah rakyat, yang sudah terkonfirmasi ada 4 tapi 2 yang kami pastikan yang sudah lihat langsung kondisinya di lapangan" ungkap Herman.
"Kami siap berbagi untuk pembiayaan ini luar biasa sekali dan kami tentu akan proaktif kemudian untuk yang bina siswa di Cisarua tanah milik Kemensos dan bangunannya milik Pemda provinsi kami siap menghibahkan bangunan yang ada di sana agar nanti mempermudah tata kelola keuangan dan akuntabilitas dalam tempo yang sesingkat-singkatnya."tambahnya.
Dia juga telah mengatakan bahwa pihaknya akan segera berkonsolidasi dengan para sekda kabupaten atau kota se-jawa barat agar tidak main-main dalam mendukung pembentukan sekolah rakyat.
"Kami ingin total dan untuk Pemda Kabupaten/kota yang sudah masuk sampai hari ini ada 8 yang menyampaikan alternatif lokasi yang tentunya harus dicek kondisi di lapangan." Ucap Herman.
Dan bagi untuk lahan milik Pemda provinsi ini telah disiapkan apabila akan dibuat bangunan baru dan Herman juga telah mengatakan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi tiga lokasi yang pertama di kawasan ujung Jaya yang kedua lahan kawasan kota Bandung dan pada kawasan Jatinangor.
"Memang belum di sertifikat tanahnya tapi prinsipnya kami siap mendedikasikan itu kami ingin Jawa Barat harus terdepan." Ujarnya.
Sementara salah satu Menteri sosial Syaifullah Yusuf dalam mengatakan ada sebanyak 45 sekolah rakyat yang lokasinya telah tersebar di berbagai kabupaten atau kota Indonesia dan direncanakan, jumlah tersebut telah siap dalam memulai kegiatan belajar mengajar pada tahun ajaran 2005-2006.
"Sampai sekarang kira-kira baru 45 yang siap untuk diselenggarakan berbagai sekolah rakyat" kata Saifullah.
Dia juga telah menyebutkan bahwa pihaknya akan menerima 198 usulan lokasi sekolah rakyat dan dari total yang sudah masuk ada 151 lokasi sedangkan dalam kajian lebih lanjut telah terdiri dari 115 lokasi berupa tanah kosong sedangkan 36 lokasi tersebut berupa aset bangunan yang berpotensi direvitalisasi.
"Dari jumlah tersebut baru 45 lokasi yang benar-benar siap" katanya.
Sekolah rakyat ini juga akan ditujukan kepada semua warga yang tergolong miskin atau miskin ekstrim karena dalam sekolah ini akan menerima siswa-siswa yang berada di desil 1 dan 2 dalam data tunggal sosial ekonomi nasional yakni 10% terdiri dari penduduk Indonesia.
"Jika desil 1 dan 2 tak ada lagi boleh desil 3 tapi prioritas desil 1 dan 2 lebih dahulu" ujar Saifullah.
Sekolah rakyat ini dirancang dalam bersama dan sepenuhnya garis termasuk dalam kebutuhan pakaian alat sekolah serta maka dan juga minum dan kedepannya sekolah ini akan menyelenggarakan pendidikan mulai dari SD SMP dan SMA.**