Ponpes Al Zaytun Kembali Bikin Geger, Kini Khutbah Pakai Ayat Alkitab

Panji Gumilang
Sumber :
  • Tangkap layar

VIVA Jabar – Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu, Jawa Barat kembali menjadi bahan pembicaraan publik setelah disebut memperbolehkan berzina karena dosanya bisa ditebus dengan uang. Bukan hanya itu, dia juga sempat membuat kontroversi saat Idul Fitri beberapa waktu lalu. 

Panji Gumilang Divonis Satu Tahun Penjara Terkait Kasus Penistaan Agama

Kontroversi dilanjutkan dengan adzan yang tidak lazim hingga ingin membangun gereja di lingkungan Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu. 

Terkini, Pimpinan Ponpes Al-Zaytun itu kembali mendulang perhatian karena menyampaikan khutbah dengan mengutip salah satu ayat dalam Alkitab atau kitab Injil yang digunakan sebagai pedoman hidup oleh umat Kristen. Dalam video yang diunggah kanal YouTube @ENN Indonesia itu tampak cuplikan Panji Gumilang sedang menyampaikan ceramahnya di mimbar masjid. Dalam judul video tersebut tertulis "Detik-detik Panji Gumilang baca Kitab Injil saat khutbah Idul Fitri 1444 Hijriah.”

Ponpes Al Hanifiyyah Tempat Santri Tewas Usai Dianiaya Tidak Berizin

Pada awalnya, Panji Gumilang mengatakan bahwa bangsa Yahudi merupakan keturunan nabi. Ia kemudian melanjutkan ceramah dengan membahas soal Kitab Perjanjian Lama, dan Perjanjian Baru yang dimiliki umat Kristiani.

“Jika bicara nasab nabi yang ada di sejarah umat manusia, kita tidak bisa melupakan kitab perjanjian, perjanjian lama maupun baru,” kata Panji Gumilang dikutip dari kanal YouTube ENN Indonesia, pada Selasa, 7 Juni 2023.

Ustaz Syafiq Basalamah Dilarang Ceramah di Surabaya, GP Ansor Tuding Provokatif

Ceramah Panji Gumilang itu dilanjutkan dengan membaca ayat dari Kitab Perjanjian Lama yang menjelaskan tentang sejarah Palestina dan Israel yang termaktub dalam kitab tersebut. Tanpa ragu, Pimpinan Ponpes Al-Zaytun itu mengutip ayat dari kitab Injil. 

"Saudara dari sejarah Kitab Perjanjian Lama Pasal 11 ayat 26. Seorang yang besar bernama Tera keturunan daripada Nuh melahirkan seorang putra termasuk Ibrahim. Lalu kita umat Islam menyebutnya dengan Nabi Ibrahim as atau Kholilurrahman atau Kholilullah," ucapnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title