Anggota DPR: Haram Hukumnya Mondok di Ponpes Al Zaytun

Komplek Ponpes Al-Zaytun Indramayu Jawa Barat
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar – Kontroversi Kisruh penyimpangan ajaran di Ponpes Al Zaytun, Anggota Komisi VIII DPR RI dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Maman Imanul Haq, menilai haram bagi siapapun yang mondok di Al Zaytun.

Pujian Denny Cagur untuk Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia di DPR, Apa Alasannya?

Hal tersebut diungkapkan setelah menghadiri acara Rakernas V Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatu Ulama (Pergunu), di Alun-alun Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

"Al Zaytun memang berbeda dari pemahaman dengan keagamaan mayoritas, makannya menghimbau seluruh nahdliyin paling tidak, haram hukumnya mondok di Zaytun," ungkapnya.

Rapat Komisi X DPR: Denny Cagur Puji Naturalisasi Timnas Indonesia demi Kemajuan Olahraga

Maman menilai, pernyataan dari Panji Gumilang, sangat meresahkan dan tidak produktif.

"Pernyataan-pernyataan dia (Panji Gumilang) yang keluar dari mainstream fiqih, mayoritas itu sangat meresahkan dan tidak produktif," ujarnya.

Ilham Habibie Hadiri Peringatan Haul ke-30 Pendiri Ponpes Darut Tafsir Kiai Istichori Abdurrahman

Maman meminta kepada Panji Gumilang, untuk tidak mengeluarkan komentar yang kontra produktif.

"Jadi tolong kepada Panji Gumilang, anda jangan melakukan komentar yang kontra produktif, yang kedua jangan korbankan anak didik yang ada di Al Zaytun untuk membawa misi-misi yang ga jelas, apa-apaan nyanyi yahudi di komplek yang katanya pesantren," ucapnya.

Lanjut Maman, ia pun menyoroti pernyataan Panji Gumilang terkait komunisme.

"Termasuk pernyataan terakhir tentang komunisme, sudah jelas komunisme itu dilarang di Indonesia," lanjutnya.

Maman meminta kepada Ponpes Al Zaytun untuk menahan diri dan fokus kepada pendidikan karakter.

"Terakhir saya minta agar Zaytun lebih menahan diri, fokus kepada pendidikan karakter dan kembali kepada komitmen ke Islaman yang kuat dan ke Indonesiaan yang kokoh, jangan berlindung pada ke Indonesiaan, tapi menyakiti nilai-nilai ke Islaman," harapnya.