Pembunuh Pasutri Pengusaha Kolam Renang di Tulungagung Tertangkap, Ini Sosoknya

pembunuhan suami istri
Sumber :
  • screenshot berita viva news

VIVA Jabar Kabar duka telah dialami oleh pasangan suami-istri pemilik Kolam Renang Tirta Mutiara, yang berlokasi di Kecamatan Ngantru, Tri Suharso (57 tahun) dan istrinya, Ning (49) yang diduga menjadi korban pembunuhan. Penyidik Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Tulungagung, Jawa Timur, telah berhasil mengungkap kasus tersebut. Terduga pelaku pembunuhan kini sudah ditangkap oleh pihak kepolisian. 

Informasi yang diperoleh, bahwa pelaku adalah seorang residivis asal kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung. Polres Tulungagung, melalui Kepala Seksi Hubungan Masyarakat, Inspektur Polisi Satu Anshori, membenarkan soal itu. Sayangnya, ia enggan memberikan informasi yang lebih rinci. 
 
Viral, Aksi Anggota Lantas Polres Subang Saat Lepas Seragam Tutupi Jenazah Korban Kecelakaan

Anshori menyampaikan kasus itu akan disampaikan secara gamblang saat dirilis di Markas Polres Tulungagung, Senin, 3 Juli 2023 besok. "Detilnya saya belum tahu," katanya kepada wartawan, Minggu, 2 Juli 2023.

Sebelumnya, Kepala Polres Tulungagung, Ajun Komisaris Besar Polisi menuturkan, penyidik menemukan petunjuk kuat bahwa kedua korban meninggal karena dibunuh setelah mengotopsi jenazah korban, melakukan olah tempat kejadian perkara secara menyeluruh, memeriksa saksi-saksi, dan mengantongi sejumlah alat bukti.

Semua bukti itu disinkronkan sehingga ditemukan benang merah bahwa kematian korban karena pembunuhan. “Insya Allah sudah ada titik terang, mudah-mudahan tidak terlalu lama nanti kita sudah mengetahui apakah motifnya seperti apa pembunuhan, pelakunya berapa orang nanti insyaallah bisa terungkap tertangkap,” ujar Eko.

Tri Suharso dan istrinya, Ning, pertama kali ditemukan tak bernyawa oleh anaknya, NB (19), pada Kamis, 29 Juni 2023, petang. Saat itu, NB mencari tahu keberadaan kedua orang tuanya yang seharian tidak terlihat. NB seharian di luar karena sibuk merias. 

Saat itulah ia menemukan kedua orang tuanya berada di dalam ruang karaoke keluarga di rumahnya dalam kondisi tak bernyawa dan luka-luka. Sontak NB histeris melihat kondisi mengenaskan kedua orang tuanya itu. Eko mengatakan, begitu menerima informasi tersebut, polisi langsung terjun ke TKP dan melakukan olah tempat kejadian perkara.

Semula, korban diduga merupakan korban perampokan disertai penganiayaan. Secara kasat mata terlihat adanya luka-luka di beberapa bagian tubuh korban. Bagian leher korban juga terjerat dan tangannya terikat. Mayat Suharso tertutupi seprai. Bercak darah terlihat di dekat tubuh korban.

Namun, lanjut Eko, tidak ada barang berharga milik korban yang hilang. Karena itu belum bisa disimpulkan apakah korban merupakan korban perampokan. "Barang-barang disitu kayaknya tidak ada yang hilang, begitu juga handpone-handponenya masih ada," katanya