Polisi Perlu Koordinasi Dengan PPATK, Perihal Pasal Jeratan Untuk Si kembar
- screenshot berita viva news
VIVA Jabar - Polisi sangat berhati-hati dalam menangani kasus penipuan reseller iphone yang dilakukan oleh Rihana-rihani. Sampai-sampai Polisi mencoba berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) dalam kasus si kembar Rihana-Rihani.
Koordinasi dilakukan untuk mencari apakah dalam kasus ini bisa dijerat pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Hal itu diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi.
"Kita akan kenakan TPPU kita akan berkoordinasi dengan PPATK. Hasil penyelidikan jaksa sudah bisa layak untuk disidangkan. Tetap kita adakan pemeriksaan," ujarnya kepada wartawan, Rabu, 5 Juli 2023.
Mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat ini mengatakan, pihaknya masih mendalami jumlah pasti korban. Pun jumlah pasti kerugian yang disebabkan kakak-beradik tersebut. "Ada kemungkinan korban lebih dari 18, dan ini merupakan masukan buat penyidik di awal bahwa tersangka selalu bertransaksi melalui transaksi perbankan.
Oleh karenanya kita akan telusuri ini, ya nanti berkoordinasi dengan PPATK dan lain sebagainya untuk mencari korban-korban yang lainnya," ujar dia. Sebelumnya diberitakan, polisi akhirnya mencokok si kembar tersangka penipuan reseller iphone, Rihana-Rihani.
Hal itu diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi. "Rihana dan Rihani baru saja ditangkap," ujar dia kepada wartawan, Selasa 4 Juli 2023. Adapun penangkapan dilakukan pada M Town Residence Gading Serpong oleh tim Resmob Polda Metro Jaya.
Meski begitu, dia belum merinci terkait kronologis penangkapan tersebut. Dia cuma menyebut mereka dalam perjalanan menuju ke Polda Metro Jaya. Keduanya bakal diperiksa secara intensif oleh.