Polisi Akomodir Pandangan Mahfudz MD Jerat Mario Dandy dengan Pasal Penganiayaan Berat

Mario Dandy Satriyo
Sumber :
  • intipseleb.com

Jabar – Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mensinyalir akan memproses tersangka Mario Dandy dengan Pasal 354 dan 355 KUHP terkait rencana penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora.

Aniaya Bocil 2 Tahun hingga Trauma, Pemilik DayCare di Depok Dipolisikan Ortu Korban

Hal tersebut bermula sesaat setelah Menko Pulhukam Mahfudz MD menjenguk kondisi David di RS. Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menuturkan bahwa pihaknya masih melakukan penyidikan mendalam terkait aksi penganiayaan secara membabi buta oleh Mario Dandy terhadap David, putra Pengurus Pusat GP Ansor.

Pelajar SMP di Subang Meninggal Akibat Dianiaya Geng Motor, Pihak Berwenang Diminta Bertindak Tegas

"Proses penyidikan masih berlangsung. Segala masukan, segala hal yang bersifat ini nanti menjadi suatu bukti permulaan dan alat bukti, tentu berproses. Artinya, apa yang sudah ditetapkan saat ini, ini masih berproses," kata Trunoyudo saat di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu 1 Maret 2023.

Sebelumnya dikabarkan bahwa Mahfudz mengutarakan bahwa dirinya lebih setuju Mario Dandy dijerat dengan pasal 354 dan 354 KUHP.

Profil Aghnia Punjabi, Selebgram yang Anaknya Dianiaya Babysitter

"Kalau kita melihat aksinya yang begitu brutal tanpa perikemanusiaan, saya mungkin agak setuju Kalau diterapkan Pasal 351, karena memang itu mungkin, tetapi saya akan jauh lebih setuju dan mendukung untuk mencoba menerapkan pasal yang lebih tegas, untuk membuat anak-anak muda, untuk membuat orang tua mendidik anak-anaknya dengan baik, diterapkan pasal 354 dan 355," ujar Mahfud MD di Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa 28 Februari 2023.

Mahfud mengatakan, jika diterapkan pasal 354 dan 355, penegakkan hukum kepada pelaku akan lebih keras dan lebih tegas.

"Sehingga bisa lebih keras, lebih tegas, dan biasa saya berharap, saya minta aparat penegak hukum profesional, tidak boleh boleh main-main, karena masyarakat sekarang gampang tau, wah ini ada upaya menyembunyikan ini, ada upaya membelokkan ini," beber dia.