Santri Banyuwangi Tewas Dianiaya, Pesan Terakhir Bikin Nyesek

Keluarga korban pembunuhan santri Banyuwangi.
Sumber :
  • viva.co.id

Jabar – Mimpi buruk dialami oleh Bintang Balqis Maulana, seorang santri yang sedang menimba ilmu di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ishlahiyyah, Kota Kediri, Jawa Timur. Remaja berusia 14 tahun ini harus meregang nyawa dengan tubuh penuh luka akibat diduga dianiaya oleh sejumlah santri lain di pesantren tersebut.

Muhammad Ferrari Dihujat Publik Usai Lawan Filipina, Status Polisinya Diungkit

Kasus ini pertama kali diungkap oleh akun X @Pai_C1 melalui media sosial. Dalam unggahannya, ia menulis, "Seorang santri diduga tewas karena dianiaya di sebuah pondok pesantren,” pada Minggu, 25 Februari 2024 malam, dikutip dari Viva.co.id.

Setelah meninggal dunia, jenazah Bintang dibawa pulang ke rumahnya di Dusun Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. Namun, ada fakta mengejutkan yang diungkap oleh ibu kandungnya, Suyanti (38).

Pengamanan Pilkada Telah Ditingkatkan Diberbagai Daerah

Suyanti mengatakan bahwa Bintang sempat mengirimkan pesan terakhir yang bikin nyesek kepada ibunya. Pesan tersebut berbunyi, "Cepat ma sini, Aku takut. Maaa tolong, Sini cepat jemput," dikutip dari VIVA.co.id pada Selasa, 27 Februari 2024 dari salah satu sumber.

Pesan tersebut dikirimkan serentak pukul 16.28 WIB, Senin 19 Februari 2024. Lima hari kemudian, Sabtu dini hari 24 Februari 2024 Bintang dinyatakan tewas dengan kondisi tak wajar di tubuhnya.

Tolak Permintaan Kakak Kelas, Pelajar SD Blanakan Subang Dianiaya Kakak Kelas Hingga Koma

"(Bintang) minta dijemput. Ditanya alasannya kenapa, tidak disebutkan. Intinya minta dijemput," kata Suyanti.

Semmentara itu, kakak Bintang, Mia Nur Khasanah merasa curiga dengan kematian adiknya. Ia mengaku mendapat kabar bahwa Bintang meninggal karena terjatuh di kamar mandi.

Halaman Selanjutnya
img_title