Ini Solusi dari Dedi Mulyadi Atasi PPDB yang Selalu Ricuh
- Istimewa
VIVA Jabar – Kisruh yang terjadi saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) selalu berulang setiap tahunnya. Seolah tak ada solusi pasti yang bisa menuntaskan permasalahan tersebut.
Kang Dedi Mulyadi (KDM) memaparkan sejumlah hal yang menjadi permasalahan dan solusi agar kisruh tersebut tak terulang. Hal tersebut diungkapkannya di hadapan puluhan ribu orang yang hadir dalam Safari Budaya ‘Menjemput Kemenangan 08 Presiden ke-8’ di Cipatat, Kabupaten Cianjur, Jumat 14 Juli 2023 malam.
Menurut KDM, problem utama dalam PPDB adalah kecermatan pemerintah dalam membaca data. Pemerintah yang memiliki program wajib belajar harus bisa memenuhi kebutuhan ruang kelas baru sesuai jumlah siswa sebelumnya.
“Kalau diwajibkan 9 tahun maka ruang kelas SMP harus sama dengan ruang kelas SD, kalau wajib 12 tahun berarti ruang kelas SMA/SMK harus sama dengan ruang kelas SMP. Selama itu tidak klop maka PPDB akan sering terjadi kericuhan,” ucapnya.
Dalam pandangan KDM, APBD kabupaten/kota, provinsi hingga APBN jika digunakan secara baik dan tepat maka bisa merealisasikan pendidikan yang wajib bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sebagai mantan Bupati Purwakarta dua periode, KDM menyebut dirinya tidak hanya bisa membangun jalan hingga taman air mancur terbesar se-Asia Tenggara, tapi juga membuat ruang kelas SMP sama dengan jumlah ruang kelas SD.
“Bahkan dulu juga masih bisa bikin SMA dan SMK, itu satu kecamatan ada yang dua ada yang tiga. Padahal APBD Purwakarta saat itu kecil dibanding kabupaten/kota lain,” ujar KDM.