Heboh Majalah Lawas Pemberitaan Al Zaytun, Isinya Bikin Menohok

Majalah Al Zaytun
Sumber :
  • TikTok @risalahamar

VIVA Jabar – Heboh soal majalah lawas yang memberitakan soal Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun. Majalah tersebut mengunggah beberapa foto mengenai Al Zaytun. Selain itu, beberapa isinya juga membahas mengenai keluarga Cendana dan Menteri Penerangan Era Soeharto.

Ilham Habibie Hadiri Peringatan Haul ke-30 Pendiri Ponpes Darut Tafsir Kiai Istichori Abdurrahman

Pembangunan Ponpes Al Zaytun atau Ma’had Al Zaytun rupanya ada campur tangan dengan Soeharto. Sebab, Ponpes Al Zaytun disebut menggunakan nama Soeharto. Dikatakan bahwa Soeharto menyetujui pihak Ponpes menggunakan namanya karena Soeharto setuju karena nantinya Ponpes Al Zaytun akan menjadi tempat pendidikan untuk masa depan.

Dalam judul berita di majalah “Al Zaytun Lembaga yang Terbuka” Syaykh A.S Panji Gumilang mengatakan, Al Zaytun adalah lembaga pendidikan yang terbuka untuk manusia. Jadi, tidak hanya muslim saja yang bisa masuk di Ponpes tersebut, non muslim juga bisa menempuh pendidikan di sana.

Dua Ustaz Pesantren di Agam Cabuli 40 Santri dari 2022

“Tidak ada istilah muslim dan nonmuslim. Al Zaytun menerima manusia. Manusia itu macam-macam agamanya,” kata Panji Gumilang dalam pernyataan di majalah tersebut, dikutip Senin, 17 Juli 2023.

Ketika ditanya, bagaimana jika nonmuslim masuk ke Ponpes tersebut? Kata Panji, suruh menghantarkan anak didik nonmuslim itu ke Al Zaytun.

Menelisik Ponpes Mama Pasirnaan, Pondok yang Berdiri Sejak Tahun 1800

“Jangan dikalaukan. Hantarkan ke sini akan saya terima. Anda hantar ke sini dari Singapura yang beragama Budha, kami terima. Mengapa harus tidak diterima? Tapi kalau masih ‘kalau’ jangan. Hantar saja ke sini tidak usai pakai ‘kalau’,” imbuhnya.

Sementara itu, Harmoko Menteri Penerangan era H.M Soeharto mengatakan, nantinya menteri-menteri di Indonesia harus dari Al Zaytun, bahkan presidennya.

Halaman Selanjutnya
img_title