Bravo! Penyelundup Sabu Jaringan Asia Tenggara Berhasil Ditangkap

Penyelundup Sabu Jaringan Thailand, Malaysia dan Aceh
Sumber :
  • screenshot berita viva news

VIVA Jabar - Polda Aceh dan Bea Cukai membongkar penyelundup 57 kilogram sabu jaringan Thailand, Malaysia dan Aceh di perairan Kabupaten Aceh Besar. Dalam peristiwa itu lima orang ditangkap dan satu di antaranya pemilik.

Bocoran Timnas, Risky Ridho Sering di Marahi Shin Tae-yong

Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar mengatakan, penangkapan itu berkat adanya informasi yang mereka peroleh terkait adanya aktivitas penjemputan sabu di perairan perbatasan Malaysia – Aceh. Mendapat informasi itu, Polda Aceh bersama Bea Cukai langsung menuju titik koordinat transaksi tersebut dan mendapati satu unit speedboat yang mengarah ke daratan Aceh Besar.

“Mereka menggunakan speed boat untuk transaksi di perairan perbatasan Malaysia – Indonesia. Jadi sabu ini berasal dari jaringan Thailand-Malaysia-Aceh,” kata Irjen Ahmad Haydar saat jumpa pers di Mapolda Aceh, Rabu, 12 Juli 2023.

Shin Tae-yong Coret Nama Asnawi Mangkualam Dapat Kabar Buruk di Klubnya

Aparat juga sempat terlibat aksi kejar-kejaran dengan penyelundup sabu yang telah membuang tiga karung dari atas kapal lalu melarikan diri dengan cara melompat ke laut. Namun, mereka berhasil diamankan.

“Kita mengamankan lima orang tersangka dan barang bukti 57 kilo sabu,” ujarnya.

Adik Bupati Cianjur Ditangkap, Diduga Terlibat Kasus Penipuan Proyek Fiktif Rp500 Juta

Adapun lima orang yang ditangkap yaitu AH (43) sebagai pemilik serta pengendali sabu, IL (32) dan RI (31) berperan sebagai penjemput barang kemudian Y (39) dan N (39) penjemput sabu di laut.

“Semua orang Aceh. Pemiliknya dia juga berperan sebagai pengendali di darat dan laut,” katanya.

Selain sabu, polisi juga menyita airsoft gun beserta amunisi, hp satelit, timbangan digital hingga mobil yang akan digunakan untuk menjemput sabu itu. Rencananya, barang haram tersebut akan diedarkan di wilayah Sumatera Utara hingga Jakarta.

Polda Aceh saat ini masih mengembangkan kasus tersebut terkait apakah pemilik sabu itu terafiliasi dengan jaringan-jaringan pemasok sabu lainnya yang ada di luar negeri. Atas kasus itu pelaku bakal dikenakan Pasal 114 ayat 2 dan pasal 112 ayat 2 UU Narkotika nomor 35 Tahun 2009 dengan hukuman 20 tahun penjara atau hukuman mati.