KontraS Kritik Boby Nasution Terkait Dukungannya Untuk Menembak Mati Begal
- screenshot berita viva news
Perlu digaris bawahi, lanjut Tioria, bahwa berdasarkan pemantauan KontraS, sejak Juli 2022-Juni 2023, telah terjadi 29 peristiwa penembakan yang menyebabkan 41 orang meninggal dunia (extrajudicial killing). Dua kasus extrajudicial killing dan empat kasus penyiksaan yang terjadi di Sumatera Utara.
"Sumatera Utara termasuk kota sebagai salah satu Provinsi dengan jumlah kekerasan aparat tertinggi se-Indonesia. Pernyataan dari Walikota Medan dapat melegitimasi tindakan semacam itu dan meningkatkan eskalasi kekerasan sehingga berpotensi menambah jumlah korban," ungkapnya.
"Berdasarkan hal-hal tersebut, kami mendesak Wali Kota Medan. Pertama, untuk meminta maaf dan menarik pernyataannya; Kedua, Kapolres Medan untuk memastikan bahwa anggota Polisi di lapangan untuk melakukan tindakan sesuai dengan prosedur perundang-undangan dan standar HAM yang berlaku," sambungnya.
Sebelumnya, Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengapresiasi langkah kepolisian bertindak tegas terhadap pelaku begal sadis yang kian meresahkan masyarakat Medan.
"Begal dan pelaku kejahatan tentu saja tak punya tempat di Kota Medan. Aksi mereka meresahkan, sudah tepat aparat bertindak tegas. Saya apresiasi Polrestabes Medan dan jajaran," ucap Bobby dalam keterangan di Medan, Senin.
Semoga ketegasan kepolisian ini, lanjut dia, baik Polrestabes Medan maupun Polres Pelabuhan Belawan membuat para pelaku kekerasan dan kriminal jalanan, terutama aksi begal sadis jera.
Dalam paparan digelar di Polrestabes Medan dan Polres Belawan belum lama ini, Bobby meminta agar aparat bertindak tegas untuk menghentikan aksi kekerasan atau begal di jalanan. "Bila perlu pelaku begal dan sejenisnya ditembak mati," tegas Wali Kota Medan.