Israel dan Bayang-bayang Perang Saudara
- Pixabay
VIVA Jabar - Ribuan pendemo telah mendirikan perkemahan di luar Knesset Israel di tengah upaya terakhir untuk menghentikan reformasi peradilan kontroversial pemerintah. Dilansir dari BBC, Senin, 24 Juli 2023, Israel sebenarnya sudah dilanda gonjang-ganjing sejak Maret 2023. Hal ini terjadi pasca PM Netanyahu mengusulkan reformasi peradilan ke parlemen, Knesset.
Reformasi peradilan telah menjadi landasan pemerintahan serta aliansi ekstrem kanan yang mulai menjabat pada akhir Desember. Netanyahu menyatakan perombakan peradilan adalah kunci untuk memulihkan keseimbangan antara cabang-cabang pemerintahan dalam sistem yang diyakini memberi hakim terlalu banyak kekuasaan atas pejabat terpilih.
Dalam rancangan undang-undang baru ala Netanyahu, kendali penuh peradilan akan berada di tangan pemerintah atas penunjukan yudisial. Ini akan melemahkan Mahkamah Agung (MA) hingga pada titik efektif mengakhiri perannya sebagai pengawas kekuasaan eksekutif dan legislatif.
"Pemerintah berpendapat perubahan itu penting untuk mengendalikan MA yang mereka anggap picik, elitis, dan tidak lagi mewakili rakyat Israel," klaim proposal Netanyahu kala itu.
Hal itu kemudian menimbulkan protes warga. Pemogokan juga terjadi, termasuk oleh tentara yang dianggap dapat merusak keamanan Israel, di tengah masih terus panasnya hubungan dengan Palestina.
Warga menilai pemerintah bisa menjadi autokritik. Ini dianggap mematikan demokrasi di negeri itu. Akhir Maret, Netanyahu sempat menghentikan rencananya. Ia mengatakan tak menginginkan perang saudara terjadi di Israel.
"Dari rasa tanggung jawab nasional, dari keinginan untuk mencegah perpecahan di antara rakyat kami, saya telah memutuskan untuk menghentikan pembacaan kedua dan ketiga dari RUU tersebut untuk memberikan waktu untuk berdialog," katanya.