Polri Bongkar Penipuan Penerimaan Bintara, Ternyata Pelakunya dari Polda Jabar
- screenshot berita viva news
Pipit mengaku materi bimbel berupa tes psikotes dari Wardi selaku anggota Polsek Astanaanyar Polrestabes Bandung. Sedangkan materi akademik (Matematika dan Bahasa Inggris) dari Beni selaku Dosen Upi dan materi Jasmani dari Erik selaku Jasdam III Siliwangi. Pipit pada penerimaan Bintara Polri 2022 menitipkan tes kesehatan pertama dan kedua kepada Suparno PNS Biddokes Polda Jabar dengan biaya Rp10 juta per orang setiap kali tes. Dia juga menitipkan calon siswa 2 orang bernama Darojat Fitroh Nuriskandar dan Daniel Hot Asi Hutasoit.
"Yang bersangkutan mengakui Bripda Yepi anggota Biddokes Polda Jabar pada saat tes penerimaan anggota Polri tahun 2023, datang ke rumahnya untuk mengajarkan PMK (Penelusuran Mental Kepribadian)," ungkapnya.
"Pada penerimaan tamtama dan Bintara Polri tahun 2023 dalam pelaksanaan tes, modus operandi yang dilakukan diantaranya mengaku sebagai anggota Biddokes Polda Jabar dan mengirimkan foto calon siswa yang melaksanakan tes kepada orang tuanya," sambung Dedi.
Sejumlah barang bukti diamankan dari kasus ini, antara lan bukti transfer ke rekening Pipit, uang tunai Rp20 juta, 1 buah Macbook dan dua lembar foto. Pipit dan barang bukti telah diserahkan ke Ditreskrimum Polda Jawa Barat untuk ditindaklanjuti.
"Rencana tindak lanjut, melakukan permeriksaan terhadap Suparno PNS Biddokes Polda Jabar, Bripda Yevi Mulaya Erawan anggota Biddokes Polda Jabar dan Aiptu Wardi anggota Polsek Astanaanyar Polrestabes Bandung," pungkasnya.
Dedi pun menegaskan pengungkapan ini merupakan komitmen Polri membuat penerimaan anggota Polri berjalan bersih, transparan dan profesional. "Komitmen Polri untuk penegakan hukum (gakkum) siapa saja yang terbukti bersalah dan membohongi peserta tes masuk Polri," katanya.