Awal Mula Insiden Perawat RSMP Lalai Gunting Jari Kelingking Bayi Hingga Putus

Orang tua bayi di Palembang yang jadi korban kelalaian perawat
Sumber :
  • ANTARA

VIVA Jabar- Insiden memilukan terjadi di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang (RSMP), Sumatera Selatan. Pasien bayi usia delapan bulan itu mengalami jari putus akibat kelalaian perawat di rumah sakit tersebut.

Gunting Kusam dan Berkarat? Kembalikan Ketajamannya dengan Cara Mudah Ini

Mulanya, beberapa hari yang lalu, pasangan suami istri Suparman (38) dan Sri membawa anak mereka berinisial AR berobat ke RSMP. Sebab bayi tersebut mengalami demam tinggi.

Usai diperiksa, pasien pun menjalani rawat inap.

Cara Daftar Bantuan PKH Balita, Cair Hingga Jutaan Rupiah

Setelah dirawat hampir tiga hari di rumah sakit tersebut, atau pada Jumat, 3 Februari 2023, sekitar pukul 10.30 WIB, infus yang dipakai di lengan sebelah kiri bayi itu tersumbat.

Hal ini membuat Suparman dan istrinya pun memanggil salah satu perawat jaga. Nahas, lantaran susah membuka perban diinfus bayi, terlapor (perawat) malah menggunakan gunting besar untuk membuka perban itu.

Update Bansos di Bulan Juli 2024, PKH Cairkan Bantuan pada Bayi Hingga Lansia

Alhasil, jari kelingking bayi pun putus. Tak terima jari kelingking anaknya putus akibat seorang perawat di RSMP, membuat Suparman, warga Jalan Tembok Baru, Lorong Tanjung, Kelurahan 9-10 Ulu, Kecamatan Jakabaring, melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Palembang.

"Awalnya infus anak saya macet. Saya panggil perawat untuk minta dibetulkan. Nah, perawat datang lalu membuka infus anak saya, tetapi tidak bisa-bisa," jelas Suparman, Sabtu, 4 Februari 2023.

Sebagai seorang ayah, Suparman yang khawatir sempat meminta perawat tersebut untuk berhati-hati.

Namun, kejadian setelahnya justru membuat suasana semakin buruk. "Saya sudah bilang sama perawat itu untuk membuka perban perlahan. Namun perawat itu malah mengambil gunting untuk memotong perban yang melekat di lengan anak saya. Alhasil, saat perawat itu menggunting perban, jari anak saya malah putus," terangnya.

Atas peristiwa ini, Suparman pun tidak terima. Oleh karena itu, dirinya melapor ke polisi berharap laporannya segera ditindaklanjuti petugas dan pelaku bisa ditangkap, guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Meski sudah ada niat baik dengan RS Muhammadiyah, namun saya tidak terima. Meski jari anak saya sudah disambung," tegasnya.

Sementara itu, pihak piket Reskrim dan SPKT Polrestabes Palembang telah menerima laporan orangtua korban.

Petugas piket reskrim juga sudah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), guna penyelidikan lebih lanjut.