Khawatirkan Lemparan Pratama Arhan, Pelatih Vietnam Konsultasi ke Jepang

Philippe Troussier
Sumber :

VIVA Jabar – Pelatih Vietnam, Philippe Troussier nampaknya benar-benar merasa punya tekanan psikologis dalam menghadapi Timnas Indonesia.

Justin Hubner Angkat Bicara soal Rumor Pemecetan STY

Tak hanya dari pengalaman masa lalunya melatih sebuah tim yang selalu kalah dari Indonesia, tapi Troussier juga mengalami kekhawatiran akan kualitas struktur pemain Indonesia. Salah satunya yang dikhawatirkan ialah lemparan bola yang dilakukan Pratama Arhan.

Tercatat, gawang Vietnam 'robek' beberapa kali lantaran bermula oleh lemparan tangan maut Pratama Arhan. Patut jika pelatih asal Prancis itu mengkhawatirkan peran Pratama Arhan.

4 Cara Indra Sjafri Pilih Pemain Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-yong Perlu Belajar?

Pada saat Sea Games edisi 32 tahun 2023 lalu, Vietnam kalah 3-2 dari Indonesia. Dua dari tiga gol yang dicetak Indonesia ke gawang Vietnam bermula dari lemparan Pratama Arhan.

Pratama Arhan

Photo :
  • -
Kegagalan Shin Tae-yong Disorot, Nama Indra Sjafri Menguat Pernah Sumbang 3 Trofi untuk Timnas Indonesia?

Kemudian, di laga kualifikasi Piala Dunia 2026 kemarin, suami Azizah Salsha yang diturunkan di babak kedua itu langsung memberikan impact di lapangan. Di menit ke-52, ia melempar bola dan dimanfaatkan oleh Egy Maulana Vikri sehingga gawang Vietnam berhasil dijebol.

Atas pengalaman pahit tersebut, Philippe Troussier patut mengkhawatirkan lemparan maut Pratama Arhan. Ia bahkan mengaku sampai berkonsultasi dengan staff pelatih Jepang.

"Kami siap menghadapi situasi seperti itu," ucapnya soal lemparan maut Pratama Arhan dikutip dari Soha Vn.

"Sebelum pertandingan terakhir, saya berdiskusi dengan beberapa staf kepelatihan Jepang, karena tim ini juga kebobolan karena bola itu di Piala Asia."

"Saya juga mengatakan kepada para pemain saya untuk tidak goyah, jangan terlalu membebani permainan itu," lanjutnya.

Tak hanya itu, usai pertandingan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada Kamis, 21 Maret 2024 kemarin, Troussier langsung mengumpulkan pasukannya. Mereka mengevaluasi beberapa hal terkait lemahnya pertahanan Vietnam dalam menghadapi Skuad Garuda kala itu.

"Saya berbicara dengan para pemain usai pertandingan, dan hanya ada satu situasi di mana kesalahan organisasi atau kekurangan individu yang menyebabkan kebobolan," ungkapnya.

"Di Piala Asia, kami harus menanggung lebih banyak lemparan ke dalam, sekitar 10 kali jika saya ingat dengan benar, tetapi tidak ada masalah dalam pertandingan tersebut."

"Jika Pratama Arhan turun ke lapangan, kami akan menghindari kejadian serupa terulang kembali. Atau seperti di Piala Asia, Vietnam harus mendapat kartu merah. Itu adalah sesuatu yang harus kita hindari," jelasnya.