Respon Bijak Arie Kriting Soal Indah Permatasari Tak Diakui Sebagai Anak oleh Ibu Kandungnya
- intipseleb.com
VIVA Jabar – Hubungan Arie Kriting dengan ibu mertuanya, Nursyah masih belum harmonis. Padahal ia dan istrinya sudah mencoba untuk dekat dengan ibu mertuanya itu.
Komika asal Kendari, Sulawesi Tenggara itu mengungkapkan bahwa dirinya sampai membawa anaknya dengan harapan dapat meluluhkan hati Nursyah kala melihat cucunya itu. Namun, rupanya belum berbuah sesuai ekspektasi.
“Kemarin kan juga ada di wawancaranya kak Ashanty kan. Sudah disampaikan juga kalau kami sudah coba datang, kami sudah bawa anaknya kita juga untuk ke sana," ucap Arie dilansir dari intipseleb pada Senin, 28 Agustus 2023.
“Kita juga sempat berharap ‘ya Allah ini sudah ada cucu, mudah-mudahan ada kebaikan lah’. Tapi mungkin masih belum,” katanya lagi.
Nusryah, Indah Permatasari Beserta Arie Kriting
- Viva.co.id
Selanjutnya, Arie Kriting mengatakan bahwa hubungannya dengan ayah mertuanya sudah baik. Artinya, ayah Indah Permatasari sudah menerima pernikahan keduanya.
“Sama papinya Indah sih baik-baik banget. Maksudnya ya udah diterima alhamdulillah gitu,” kata Arie Kriting.
Kemudian, soal pernyataan Nursyah yang tidak lagi mengakui Indah Permatasari sebagai anaknya, Arie Kriting menanggapinya dengan bijak. Menurutnya, pernyataan Nursyah itu justru merupakan bahasa rindu seorang ibu.
“Kalau menurut saya engga lah. Itu bahasa-bahasa rindu aja malahan,” kata Arie.
Arie membantah dengan menyebut kalau cinta Nursyah kepada Indah tetap ada, namun mungkin caranya yang berbeda.
“Mungkin ada komunikasi yang tidak sama seperti dulu lagi. Tapi selebihnya sih cukup normal,” kata Arie Kriting.
“Kasih sayangnya itu tetap terjalin, cuma ditunjukkannya dengan cara yang lain,” tambahnya.
Di sisi lain, Indah sendiri ternyata sempat merasa sedih dengan pernyataan yang dibuat ibu kandungnya sendiri. Namun, Indah Permatasari tetap memahami kondisi hati sang ibu.
“Kalau (Indah) sedih sih sudah pasti, cuma dia memahami lah. Bahasanya seseorang yang lagi mungkin merasa ada yang tidak pas,” beber Arie Kriting.
