Seberapa Banyak Sianida Ancam Nyawa Seseorang? Ini Kata Ahli Forensik

Ilustrasi Bahan Kimia, Racun Sianida
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

Oleh karenanya, mustahil bila dikatakan bahwa Mirna meninggal dunia diakibatkan paparan racun sianida. Sebab, ketika Ia pertama kali menangani jasad Mirna, tidak ditemukan tanda-tanda mendiang keracunan Sianida sebagaimana yang dituduhkan kepada terpidana, Jessica Kumala Wongso

"Jika 150 mg sianida masuk ke dalam lambung, dan jika isi lambung adalah 1 liter air, maka 150 mg per liter akan tetap ada dalam lambung, bahkan 2 jam setelah kematian. Jika kurang dari 150 mg, maka sianida akan terdeteksi dalam darah, urine, atau hati. Dari perspektif forensik, keberadaan sianida dalam kasus ini sangat tidak mungkin," sebut Djaja.

Djaja menegaskan bahwa Mirna Salihin bukan meninggal karena racun sianida. Salah satu hal yang mencolok adalah temuan di lambung Mirna sebagai sampel yang diambil oleh tim forensik Polri.  

Djaja menceritakan peristiwa awal pertama kali dirinya menangani jasad Mirna. Pada tahun 2016 keluarga Mirna Salihin, terutama ayah kandung Mirna, Edi Darmawan Salihin, menolak keras autopsi yang disampaikan pihak kepolisian. 

Keluarga Mirna, sebut Djaja, hanya mengizinkan pengambilan sampel dari lambung, darah, hati, dan urine jenazah.

Hasilnya, lanjut Djaja, kandungan sianida yang ditemukan hanya sebanyak 0,2 mg/liter dalam sampel lambung Mirna. 

Dalam pandangan Djaja, kadar sianida sebanyak 0,2 mg kemungkinan merupakan hasil dari proses pembusukan tubuh Mirna, bukan karena unsur kesengajaan konsumsi bubuk sianida.