Benarkah Orang Ketiga Jadi Motif Penganiayaan Dini Sera, Berikut Keterangan Kuasa Hukum

Kuasa hukum Dini Sera Afrianti, Dimas Yemahura
Sumber :

VIVA JabarDini Sera Afrianti (29) menjadi korban penganiayaan berujung kematian. Ia tewas mengenaskan di tangan kekasihnya sendiri, Gregorius Ronald Tannur (31) usai dianiaya di Blackhole KTV Surabaya pada Rabu, 4 Oktober 2023 dini hari.

Ronald Tannur yang diketahui anak anggota DPR RI fraksi PKB Edward Tannur kini sudah ditetapkan sebagai tersangka atas penganiayaan sadis tersebut. Ronald dijerat dengan pasal 351 ayat 3 dan atau pasal 359 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan kematian dengan ancaman hukuman maksimal penjara 12 tahun.

"Hukuman maksimal 12 tahun penjara. GRT juga sudah kami lakukan penahanan sejak Kamis (5/10)," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce pada Jum'at, 6 Oktober 2023 kemarin.

Kendati demikian, polisi masih mendalami motif terjadinya penganiayaan terhadap janda satu anak asal Sukabumi itu.

Kuasa hukum keluarga korban, Dimas Yemahura mengungkapkan dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh kekasih Dini. Dikatakannya, orang ketiga diduga kuat menjadi motif penganiayaan Dini Sera Afrianti.

“Kalau itu memang iya, karena sempat curhat semacam itu. Tapi ini hubungan mereka bukan hubungan seperti suami istri (statusnya). Si terlapor ini, punya cewek lain. Iya (kemungkinan) diduga seperti itu. Tapi nanti di-update lagi. Intinya kami masih menunggu keterangan lengkap dari polisi,” ujarnya pada Jumat, 6 Oktober 2023.

Gregorius Ronald Tannur dan DSA

Photo :
  • viva.co.id

Selanjutnya, Dimas mengungkapkan hubungan Dini dengan tersangka belum genap satu tahun. Keduanya pacaran baru sekitar lima bulan.

Namun, lanjut Dimas, berdasarkan keterangan dari temannya, Dini sudah sering mendapat perlakuan kasar dari Ronald Tannur. Hanya saja, kali ini paling parah. Bahkan, Dini sempat mengirim voice note kepada temannya.

“Kalau informasi dari beberapa temannya, pernah beberapa kali Dini mengalami perlakuan itu. Selama kurun 5 bulan menjalani hubungan. Informasinya begitu,” katanya.

“Tapi yang paling parah hingga terjadi sampai seperti ini, bahkan Dini sampai mengirim voice note pada temannya,” lanjutnya.

Dalam keterangan tambahannya, Dini bekerja freelance di Surabaya. Hasil kerjanya tersebut, dikirim pada keluarga untuk penghidupan anak semata wayangnya yang kini berusia 12 tahun.

“Satu anak, 12 tahun. Sejak lahir, ditinggal mencari nafkah. Si Dini belum pernah ketemu anaknya. Tapi, ujungnya dia MD sekarang. (Profesi) berganti ganti, freelance,” pungkasnya.