Jawab Keraguan Publik, Jaksa Buktikan Mirna Salihin Meninggal karena Sianida

Jaksa kasus kopi sianida Mirna, Shandy Handika
Sumber :
  • intipseleb.com

VIVA Jabar – Keraguan publik terhadap penegakan hukum dalam kasus kopi sianida Mirna muncul usai diluncurkannya film dokumenter Ice Cold: Murder,Coffee and Jessica Wongso melalui aplikasi Netflix.

Seiring keraguan tersebut, sejumlah perdebatan dan adu argumen pun terjadi. Bahkan pada satu kesempatan ahli forensik dr. Djaja Surya Atmaja mengatakan bahwa tidak ada sianida di tubuh Wayan Mirna Salihin. Pernyataan tersebut langsung direspon oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menangani kasus tersebut yakni Shandy Handika.

“Ada keterangan dari dokter Slamet Purnomo, intinya adalah rongga mulut dan kerongkongan dari Mirna itu korosif, lambungnya juga korosif,” kata Shandy Handika, seperti dilansir dari kanal YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo pada 10 Oktober 2023.

“Kita juga gak berhenti di situ, ibarat puzzle kita kait-kaitkan, kalau memang Mirna enggak minum racun kenapa mulut dan kerongkongannya korosif, itu kan pasti lewat sini (kerongkongan) karena minum viatnamese coffee,” jelasnya lagi.

Shandy menambahkan bahwa racun yang diminum Mirna sangat banyak, sehingga dalam waktu dua menit setelah meminum kopi ia langsung tumbang.

“Dokter Slamet Purnomo di persidangan menyatakan dia itu saking banyaknya racun yang dia minum, waktu itu diperiksa itu 70 menit. belum sampai bawah, sudah asfiksia (kehabisan nafas), jadi sudah langsung kehabisan nafas, jadi kalau kita lihat di videonya, 2 menit setelah minum langsung collapse, saking banyaknya racun di situ, dia tidak bisa lagi bertahan untuk menahan efek racun itu, jadi gak perlu tunggu lama,” jelas Shandy.

Ahli forensik, Dr. Djaja Surya Atmaja

Photo :
  • viva.co.id

Diberitakan sebelumnya, dr. Djaja mengeluarkan statement bahwa tidak ditemukan kandungan sianida di tubuh jenazah Mirna. Ia juga menduga bahwa mendiang Mirna mengalami maag kronis yang menyebabkan kematiannya.

“Jadi radangnya bulat jadi monosit. Itu artinya maag kronis dan itu adalah pendarahan langsung berarti enggak cocok kan sama sianida," ungkap dokter Djaja soal kematian Mirna Salihin.