Polusi Udara Jakarta Mengkhawatirkan, Partikel Berukuran Kecil Ancam Paru-Paru
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Polusi udara di Jakarta yang buruk belakangan ini membuat publik semakin waspada. Sebab, kondisi udara di Jakarta berada di angka 150 atau melebihi batas ambang aman yang telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Di tengah polusi udara yang buruk di Jakarta, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker ketika berada di luar ruangan.
Namun seperti diketahui partikel udara yang berukuran lebih kecil dari atau sama dengan 2.5 mikrometer ini bisa menembus masker dan paru-paru.
Lantas bagaimana solusinya? Masker jenis apa yang bisa membantu masyarakat untuk mencegah polusi udara masuk dalam tubuh?
Terkait hal itu, Spesialis Paru & Pernafasan Konsultan Paru Kerja & Lingkungan, Dr. dr. Feni Fitriani Taufik, Sp.PKR, Subps.PKL, M.Pd.Ked RS Pondok Indah - Bintaro Jaya, menjelaskan bahwa saat ini jenis apapun masker bisa digunakan untuk melindungi diri ketika berada di luar rumah daripada tidak sama sekali menggunakan masker.
"Masker ini susah-susah gampang. Patokannya memakai masker jenis apapun di kondisi seperti ini jauh lebih baik dibandingkan tidak menggunakan masker. Melindungi saluran nafas kita dengan menggunakan masker tentu lebih baik daripada tidak menggunakan masker ketika berada di luar," kata dia dalam virtual exclusive interview dengan awak media, Jumat (11/8/2023), lalu.
Namun saat dikonfirmasi mengenai seberapa efektif jika merujuk kondisi ideal, masker yang tersedia dan efektif di kalangan masyarakat itu masker N95 yang sangat ketat, protektif disebut mampu melindungi dari paparan polusi termasuk PM 2.5 mikrogram masuk ke dalam tubuh.
Tapi, lanjut Dia, untuk mendapatkan proteksi yang ideal dari N95 ada syarat dan cara pakainya yaitu tidak boleh bocor. Makin ideal suatu masker makin tidak nyaman digunakan.
"Masker yang ideal sampai saat ini N95 yang respirator. Makin besar perlindungannya itu berkaitan dengan ketidaknyamanan pemakaian dan tentu juga harga yang tidak ekonomis," kata dia.
Namun Feni kembali menegaskan, bahwa masker non medis juga digunakan dan ternyata bisa memberikan perlindungan.
Dia menyebutkan, sebuah penelitian menunjukkan bahwa pada polisi lalu lintas menggunakan masker kondisi kesehatannya masih lebih baik dibanding yang tidak menggunakan masker.
"Imbauannya karena kita belum tau kondisi polusi dalam waktu dekat. Tetap dihimbau ketika outdoor, baiknya menggunakan masker," kata dia.