Ngeri! Marak Kejahatan Siber, Pencuri Data dan Uang Gentayangan di Dunia Digital

Ilustrasi Aplikasi Sosmed, Kejahatan Siber (Malware) atau Hacker
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Kemajuan era digital diiringi potensi buruk bagi para pengguna. Satu sisi, kemajuan teknologi berbuah positif dan memudahkan para pengguna. Di sisi lain, para pengguna pun dibayangi maraknya kejahatan terselubung.

Kucurkan Dana Rp400 Juta untuk Penanganan Kemiskinan Ekstrem, BLK Latih 104 Peserta

Lembaga keamanan siber yang berpusat di Rusia, Kaspersky menginformasikan, kini ada sejenis Zanubis, trojan perbankan Android, yang menargetkan pencurian data dan uang milik perusahaan

Zanubis ini pertama kali muncul pada Agustus 2022 dan menjadikan pengguna keuangan dan kripto di Peru sebagai target utama saat pertama kali diciptakan.

Bantu Pekerja Terima Haknya, Pemkab Purwakarta Buka Posko Pengaduan THR

Menariknya, motif serangan phishing dengan cara meniru aplikasi Android Peru yang sah. Lalu, aplikasi ini sukses melakukan phishing atau penipuan terhadap pengguna agar memberi izin aksesibilitas sehingga menyerahkan kendali secara penuh atas perangkat tersebut. 

Kucurkan Ratusan Miliar Rupiah, Kalla Grup Bangun Apartemen dan Taman Wisata di Patimban

Melansir VIVA, Pakar keamanan siber Kaspersky membeberkan cara kerja Zanubis:

  • Trojan ini dikirimkan melalui SMS atau tautan phishing.
  • Setelah diinstal, Zanubis akan menyamar sebagai aplikasi Android yang sah, seperti aplikasi perbankan atau cryptocurrency.
  • Trojan ini akan meminta pengguna untuk memberikan izin aksesibilitas, yang memungkinkannya untuk mengambil alih kontrol atas perangkat.
  • Setelah mendapatkan izin aksesibilitas, Zanubis akan mulai mencuri data dari aplikasi yang sedang digunakan pengguna, seperti nomor rekening, PIN, dan kata sandi.
  • Data yang dicuri akan dikirim ke server kontrol jarak jauh.
Halaman Selanjutnya
img_title