Ngeri! Marak Kejahatan Siber, Pencuri Data dan Uang Gentayangan di Dunia Digital

Ilustrasi Aplikasi Sosmed, Kejahatan Siber (Malware) atau Hacker
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

Peneliti Pusat Badan Keamanan Siber Kaspersky, Tatyana Shishkova mengatakan, penjahat siber (hacker) tidak akan berhenti mengejar keuntungan moneter, kini semakin merambah dunia aset kripto, dan bahkan menyamar sebagai lembaga pemerintah untuk mencapai tujuan mereka. 

MUI Resmi Keluarkan Fatwa 'Haram' Beli Produk Berafiliasi ke Agresi Militer

"Laporan intelijen memainkan peran penting dalam mengikuti perkembangan alat berbahaya dan teknik terbaru para hacker," ungkap Tatyana Shishkova.

Ilustrasi Internet, Virus Trojan bersarang di Google Play Store

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews
Viral, Jasad Makam Diduga Jenazah Dukun Sakti di Peru Dibongkar untuk Penelitian

Menurut Tatyana Shishkova, Zanubis telah berevolusi secara signifikan sejak pertama kali terdeteksi. Pada April 2023, Zanubis mulai menyamar sebagai aplikasi resmi SUNAT-badan pemerintahan Peru yang bertanggung jawab untuk administrasi perpajakan. 

Dikatakannya, Zanubis juga menjadi lebih canggih dalam kemampuannya untuk mencuri data pribadi dan penting. Zanubis dikaburkan dengan bantuan Obfuscapk, obfuscator populer untuk file APK Android. 

Kaspersky Jegal Serangan Hacker di Indonesia, UMKM Paling Banyak Jadi Korban

Bahkan, kata Dia, trojan tersebut mampu menipu korban dengan memuat situs WebView dan terlihat seakan-akan sebagai perangkat sah (resmi), setelah mendapat izin untuk mengakses perangkat.

Untuk berkomunikasi dengan server pengontrol, Zanubis menggunakan WebSockets dan perpustakaan yang disebut Socket.IO. 

Halaman Selanjutnya
img_title