Gandeng UGM dan BRIN, Cara EWINDO Dukung Pertanian Berkelanjutan
- Dok EWINDO
Selain itu, mengenai kesuburan tanah. Hal ini, harus menjadi fokus perhatian juga. Sebagus apapun benih dan pupuknya, jika tidak didukung oleh kesuburan tanah maka hasilnya tidak akan maksimal.
"Karena itu, kami menggandeng Universitas Gadjah Mada dan juga Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)," ujar Glenn.
Dengan UGM, lanjut Glenn, lebih fokus pada kerja sama perlindungan plasma nutfah asli Indonesia. Pihaknya, sudah menyerahkan sejumlah varietas sayur ke UGM, supaya ada perlindungan plasma nutfahnya.
Karena, UGM memiliki Bank Genetik (Genebank) sayuran pertama di Indonesia. Sayur yang sudah diserahkan ke UGM, seperti kacang panjang, terong dan lainnya. Dengan cara ini, diharapkan plasma nutfah yang ada bisa terlindungi dari ancaman kepunahan.
Sedangkan dengan BRIN, lanjut Glenn, kerjasamanya difokuskan pada pengembangan agen hayati mikroba atau pemanfaatan mikroba sebagai bahan utama pupuk hayati.
"Kami ingin petani-petani Indonesia ini ilmu dan wawasannya lebih meningkat lagi. Mereka bisa memanfaatkan ilmu dari peneliti-peniliti kita untuk diterapkan. Sehingga, hasilnya bisa menunjang pada meningkatnya produktivitas," ujar Glenn.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama UGM, Ignatius Susatyo Wijoyo, mengatakan, UGM sangat berterimakasih dengan adanya sinergitas yang baik ini. Apalagi, kerja sama ini sudah berlangsung sejak 2016 lalu.