Pegadaian Dampingi UMKM Disabilitas, Dorong Lebih Mandiri dan Maju

Pegadaian Dampingi UMKM Disabilitas
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jabar – Direktur Teknologi Informasi dan Digital PT Pegadaian, Teguh Wahyono mengatakan, Pegadaian berkomitmen terus melakukan pendampingan terhadap pelaku UMKM, salah satunya dengan dibangunnya The Gade Women Community Center dan The Gade Preneur Space di Kantor Cabang Pegadaian, Kota Cimahi.

Optimalkan Pengelolaan Zakat, Zulrifan Noor Sukses Dongkrak Ekonomi Masyarakat

"Bisnis yang tumbuh hanya dilakukan dengan pendampingan yang baik, itulah kenapa Pegadaian sangat giat melakukan pendampingan dan memfasilitasi para UMKM melalui creative center ini. Pendampingan juga dilakukan kepada pelaku UMKM disabilitas,” katanya.

Salah satu pelaku UMKM disabilitas adalah Raden Ibrahim, pemilik produk Madu Raden. Mitra binaan Pegadaian yang juga memberikan atensi kepada pelaku UMKM dari disabilitas ini mengaku sebelumnya tak kepikiran mengolah madu guna dijadikan sumber pendapatannya.

Pegadaian Treatment Ekosistem Bisnis UMKM Naik Kelas

Sebelumnya, dia yang mengalami persoalan pendengaran gegara terkena virus saat bekerja di luar negeri. "Saya sembuh tapi tak mendengar, dan saya bingung karena harus melanjutkan hidup," katanya.

Kemudian dia menggeluti dunia fotografi. Hanya saja, kiprah itu harus terhenti karena perkembangan teknologi. Dia mengaku tak sanggup mengejar harga peralatannya. Kemudian, Raden banting setir.

Telkom Indonesia Perkuat Infrastruktur Digital Olah Data Buat UMKM

Pada 2021, dia beralih jadi pebisnis lebah madu. Dia pun belajar di Bandung dan Sukabumi. Kerja keras itu membuahkan hasil karena dia mengaku cukup gembira dengan perkembangannya.

Dia pun kemudian mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan yang diselenggarakan Pegadaian. Sejumlah informasi diperoleh. Dia pun merasa lebih percaya diri.

"Karena sebelumnya barang dari disabilitas membuat orang yang akan beli ragu, karena dianggap tak normal," katanya yang menjajakan pula produk madunya di Festival Pegadaian Impact 2023 di Kota Cimahi, Selasa (29/12/2023).

Cerita tak jauh berbeda dijelaskan Ida Rosyidah yang mendampingi anaknya, Tri Rahma yang tuna grahita berkarya dalam dua tahun terakhir. Bahkan aktivitas UMKM-nya yang di bawah naungan yayasan memberikan pula perkembangan bagi Tri Rahma. 

Dia mampu memproduksi telur asin, rempeyek, abon lele, ayam, dan sapi hingga bawang goreng. "Sebelumnya anaknya ini kalau setiap memegang telurnya itu lepas, sekarang sudah kencang banget, karena motoriknya sekalian dilatih," katanya di festival yang sama.

Dengan perkembangan itu, kemudian secara bertahap membuat produk-produk yang bervariasi itu. Pasalnya, anaknya tumbuh kepercayaan dirinya. Pemasarannya pun cukup positif termasuk memenuhi permintaan telur asin ke Jakarta.

Dia pun menyambut positif pendampingan dari Pegadaian guna berkembang. "Membantu sekali karena adanya pelatihan pemasaran tapi kami pun berharap ada bantuan permodalan, karena yayasan relatif terbatas ya untuk soal itu," katanya.