Sosok Van Gogh, Pelukis yang Potong Telinganya Gegara Depresi

Vincent Van Gogh
Sumber :
  • Elsoldetampico

VIVA Jabar – Sosok Van Gogh yang terkenal dengan insiden memotong telinga adalah Vincent van Gogh sendiri. Pada tanggal 23 Desember 1888, Van Gogh tinggal di Arles, Prancis, dan dia mengalami episode kegelisahan dan depresi yang parah.

Hore Game Space For The Bound Akan Segera Rilis di iOS

Kini, karya lukis Van Gogh akan ada di Jakarta, Indonesia.

Karya Lukisan Hadir di Indonesia

5 Hal yang Akan Terjadi Jika Kamu Main Sosmed Berlebihan

Karya lukisan dari seniman legendaris Van Gogh akan hadir pada 7 Juli 2023 hingga 9 Oktober 2023 mendatang di Mal Taman Anggrek. Jika kamu penggemar seni maka jangan untuk melewatkannya.

Informasi tersebut disampaikan oleh penyelenggara melalui laman vangogh.co.id. Pameran ini sudah menarik jutaan pengunjung di seluruh dunia itu bisa dinikmati mulai pukul 10 pagi hingga 10 malam.

Sering Dianggap Sepele, 7 Gejala Ini Ternyata Tanda Gangguan Jiwa

Secara perdana, lukisan ini akhirnya mampir di Indonesia yang sebelumnya sudah lebih dulu hadir di Singapura dan Bangkok, serta 72 kota lainnya di berbagai negara. Di Singapura, tiket pameran yang digelar sejak Maret hingga Juni 2023 itu telah terjual sebanyak 80 ribu tiket.

Profil dan Karya Pelukis Van Gogh

Sosok Vincent van Gogh, seorang seniman Belanda yang hidup pada abad ke-19, terkenal tidak hanya karena karya seninya yang brilian, tetapi juga karena insiden tragis di mana ia memotong sebagian telinganya sendiri. Insiden ini menjadi simbol penderitaan dan ketidakstabilan emosional yang dialami oleh seniman yang berbakat ini.

Pada tanggal 23 Desember 1888, Van Gogh tinggal di Arles, Prancis, ketika ia mengalami episode depresi yang parah. Dalam keadaan kegelisahan yang mendalam, ia mengambil pisau cukur dan memotong sebagian telinganya. Meskipun detail sebenarnya tentang apa yang memicu tindakan ini masih diperdebatkan, namun kecemasan yang kronis dan ketidakstabilan emosionalnya diyakini menjadi faktor yang berperan.

Insiden tragis itu membawa Van Gogh ke rumah sakit di mana ia dirawat. Meskipun menghadapi tantangan kesehatan mental yang berat, Van Gogh terus melukis dan menciptakan karya-karya yang mengagumkan. Gaya lukisannya yang unik dan penggunaan warna yang ekspresif menggambarkan perasaan dan emosi yang mendalam.

Setelah kematian Van Gogh pada tahun 1890, karya-karyanya mendapatkan pengakuan dan dihargai secara luas. Lukisan-lukisannya, seperti "Bintang Malam" dan "Sunflowers," menjadi ikon dalam dunia seni. Karya seni Van Gogh menggambarkan keindahan dan kompleksitas kehidupan dengan cara yang sangat pribadi dan intens.

Sosok Van Gogh tidak hanya diingat karena lukisan-lukisannya yang luar biasa, tetapi juga karena kehidupannya yang penuh penderitaan dan pengorbanan. Dia menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam kesulitan finansial dan kesepian. Dalam surat-suratnya yang terkenal kepada saudaranya, Theo, ia mengungkapkan perjuangannya yang tak terelakkan.

Van Gogh memotong telinganya menjadi simbol penderitaan dan harga yang harus dibayarnya sebagai seorang seniman yang tidak diterima pada zamannya. Meskipun kehidupan dan karyanya penuh dengan tragedi, warisan seni Van Gogh terus menginspirasi dan memukau orang-orang di seluruh dunia.

Dalam kesimpulan, sosok Vincent van Gogh adalah seorang seniman yang brilian tetapi tragis. Melalui kejadian memotong telinga yang terkenal itu, kita melihat sisi gelap dari kehidupannya yang menderita. Namun, dalam keputusasaan dan kesedihan, Van Gogh menciptakan karya-karya yang mengubah dunia seni selamanya. Kehadirannya yang kuat dan karya seninya yang luar biasa akan terus mengilhami generasi mendatang.