Penemuan Mengejutkan di Papua Nugini, Ilumawan AS Sebut Bola Alien
- Avi Loeb
Makalah mereka tentang objek tersebut menarik banyak perhatian media, serta penolakan sekaligus pujian dari komunitas ilmiah yang lebih besar. Bialy juga baru-baru ini ikut menulis makalah yang mempertanyakan silsilah antarbintang IM1.
Klaim bahwa meteor tersebut berasal dari luar tata surya kita didasarkan pada kecepatannya yang tidak masuk akal saat memasuki atmosfer Bumi.
"Namun, pada kecepatan yang lebih tinggi, sensor pemerintah AS cenderung melebih-lebihkan kecepatan," katanya. Kecepatan yang lebih rendah juga akan menjelaskan profil kecerahan objek yang tidak biasa, tidak sesuai dengan apa yang diharapkan untuk meteor metalik yang bergerak dengan kecepatan lebih dari 100.000 mph (160.000 km/jam).
Tentu saja, ini tidak berarti meteorit tersebut tidak berasal dari sistem bintang lain. Sampai saat ini belum ada konfirmasi dampak meteorit antarbintang di Bumi, meskipun dua ilmuwan AS itu telah menghabiskan 20 tahun untuk mencarinya.
Adapun kemungkinan bahwa ini adalah bukti teknologi luar angkasa karena sebagian besar komunitas ilmiah skeptis. "Itu akan menjadi hasil yang sangat keren. Tapi saya tidak melihat bukti apa pun yang akan mendukung Anda ke hipotesis ekstrem seperti itu," jelas Loeb.