Dampak Buruk Mengintai Pelaku Pernikahan Dini atau Nikah di Bawah Umur

VIVA Jabar - Isu 'Pernikahan Dini' atau nikah di bawah umur masih dianggap kasus yang memprihatinkan bagi Pemerintah. Bahkan sebagian komunitas, forum, asosiasi hingga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) menaruh perhatian khusus akan bahayanya pernikahan dini.

Dengan alasan apapun yang menjadikan seseorang terjebak dalam pernikahan dini atau nikah di bawah umur, kerap berakhir dengan sejumlah masalah. Lebih dari itu, pernikahan dini akan memberikan dampak buruk bagi anak keturunan keduanya

Beberapa faktor pemicu perkawinan anak di bawah umur antara lain, faktor sosial, ekonomi, kurangnya kesadaran dalam pendidikan, pergaulan, bahkan konflik keluarga dan kehamilan yang tidak diinginkan.



Ilustrasi Kekerasan & Penganiayaan

Photo :

• Screenshot berita VivaNews



Ilustrasi Pernikahan Dini

Photo :

• Screenshot berita VivaNews

Ketua LSM Bali Sruti Luh Riniti Rahayu mengungkapkan, jumlah perkawinan anak di Indonesia tidak pernah terungkap di permukaan.

Namun, kondisi seperti itu banyak ditemukan di tengah masyarakat, bahkan juga terjadi di wilayah Provinsi Bali.

Halaman Selanjutnya

Riniti mengatakan, secara aturan, pernikahan di Indonesia hanya bisa dicatatkan pada usia di atas 19 tahun. Di bawah usia tersebut masuk dalam kategori anak-anak.