Pelaku Mutilasi Sleman Akui Tindakannya Karena Gengsi

Pelaku dan korban mutilasi
Sumber :
  • Istimewa

Jabar – Pelaku pembunuhan disertai mutilasi di Kaliurang, Kabupaten Sleman, Heru Pratio diketahui mengenal korban Ayu Indraswari melalui media sosial Facebook.

Usai Aksinya Viral, 3 Wanita yang Cekoki Miras ke Kucing Mencoba Melarikandiri ke Pekanbaru

Menurut keterangan dari pihak kepolisian, mereka sering bertemu hingga akhirnya keduanya dikabarkan sampai melakukan hubungan layaknya suami istri.

"Pelaku dan korban ini saling mengenal. Perkenalan lewat Facebook sekitar bulan November 2022 lalu. Mereka sudah beberapa kali bertemu dan berhubungan," ujar Dirreskrimum Polda DIY Nuredy Irwansyah Putra di Mapolda DIY beberapa waktu lalu.

5 Orang Thanan Polsek Tallo Berhasil Melarikan Diri, 1 Orang Masih Buron

Tidak lama pasca peristiwa pembunuhan sekaligus mutilasi itu terjadi, Heru Prastio akjirnya berhasil ditangkap oleh polisi di salah satu rumah keluarganya di Temanggung, Jawa Tengah.

"Pelaku ditangkap di wilayah Temanggung Jawa Tengah oleh penyidik Polda DIY," kata Dirreskrimum Polda DIY itu.

Ngeri! Ibu Hamil di Cengkareng Dibunuh Suaminya, Polisi: Korban Sempat Cekcok Dengan Pelaku

Ada rasa penyesalan akibat perbuatannya, Heru sempat menulis surat yang berisi permintaan maaf. Di dalam Surat itu, Heru juga mrngungkapkan bahwa dirinya juga terpaksa melakukan tindakan pembunuhan karena dirinya selalu berada di bawah tekanan karena gengsi.

Surat tersebut, ditemukan oleh polisi di tempat kos yang ditempati Heru. Rumah kos tersebut, digeledah pihak kepolisian sebelum tersangka Heru ditangkap.

Adapun isi surat tersebut adalah uangkapan penyesalan dari tersangka atas perbuatannya. Heru mengawali suratnya dengan permohonan maaf.

"Siapapun yang baca pesan ini. Tolong maafkan perbuatan aku yang sering buat kalian jengkel.

Saya pergi dari sini. Kita bisa bertemu lagi di penjara atau di AKHIRAT.

Maaf untuk uang biar ALLAH yg memutuskan jika ada waktu dan jalan keluar akan saya lunasi dengan cara saya sendiri." tulis Heru Prastio.

Tidak hanya itu, Herus mengaku bahwa salah satu sebab yang membuat dirinya melakukan tindakan nekat yang merenggut nyawa Ayu Indraswari adalah rasa gengsi. Heru Prastio menyadari bahwa dirinya selalu berada di bawah tekanan.

"Kenapa aku melakukan ini karna aq sering berada di bawah tekanan akibat GENGSI dan maaf untuk semua kebohonganku." lanjut surat Heru.

Lebih lanjut, Heru Prastio menuliskan bahwa dirinya hanya punya waktu 24 jam untuk memilih apakah ia akan menyerahkan diri atau melarikan diri.

"aq hanya punya waktu -+ 24 jam dengan waktu segitu aq akan memutuskan untuk menyerahkan diri ke polisi atau lari sebisa mungkin atau lari dari kehidupan ini," ungkap Heru soal pilihannya usai membunuh Ayu Indraswari.

Sebelum menutup suratnya, Heru Prastio tak lupa mengirim pesan untuk Keluarganya. Ia sadar telah gagal mentaati nasehat orang tuanya. Ia berharap, adiknya tidak bernasib sama seperti dirinya.

"Salam buat keluargaku dirumah dan tolong sampaikan aq telah gagal mendengarkan nasihat kedua orangtuaku

Masih ada Wiwit (adikku) yang bisa kalian nasihati jangan sampai seperti saya

Aku sayang kalian

Semoga kita bertemu kembalii". tutup surat Heru.