Otopsi Jenazah Mirna Ditolak Keluarga, Ini Cerita dr.Djaja

Kasus 'Kopi Sianida', Ahli Forensik / Saksi Ahli Terdakwa (dr. Djaja)
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

Namun tawaran itu ditolak oleh ayah kandung Mirna, Edi Darmawan. Edi tidak mau anaknya di autopsi. 

Pengamanan Pilkada Telah Ditingkatkan Diberbagai Daerah

“Pokoknya ada kedenger ada sianida. Terus saya bilang, karena itu kasus tidak wajar kan, kita diajari di forensik kalau mati tidak wajar harus di autopsi. Karena tanpa autopsi tidak ada sebab mati,” tutur Djaja.

Kasus

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews
Adik Bupati Cianjur Ditangkap, Diduga Terlibat Kasus Penipuan Proyek Fiktif Rp500 Juta

“Makanya saya bilang harus autopsi. Nah di situlah saya ketemu sama bapaknya Mirna. Dia bilang dia tidak mau autopsi,” bebernya. 

Dokter Djaja menjelaskan kepada ayah Mirna, menurut aturan, mayat tidak bisa diformalin bila tidak ada rencana autopsi. Sebab, kata Djaja, ketika sudah diformalin kemudian baru di autopsi hasilnya bakal berubah.

Pilih Bangun Jalan Lingkar daripada Rumah Sakit, Ruhimat: Belum Pernah Jabat Bupati di Zaman Covid?

Kemudian, kata dokter Djaja, ada polisi yang menghampiri ke rumah duka tersebut. Dokter pun juga membujuk polisi agar mayatnya di autopsi baru di formalin. 

Namun, ketika polisi mengatakan kepada pihak keluarga dan tidak mau dilakukan autopsi, akhirnya mayat Mirna diformalin atas izin polisi. 

Halaman Selanjutnya
img_title